New York, 23 September 2025 – Dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina semakin menguat. Hingga saat ini, sebanyak 147 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Angka ini menunjukkan mayoritas komunitas global mendukung penuh hak bangsa Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
Menurut catatan resmi, pengakuan datang dari negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, serta sejumlah negara Eropa yang dalam beberapa tahun terakhir mulai mengubah sikapnya. Spanyol, Irlandia, Norwegia, hingga Slovenia termasuk di antara negara Eropa yang telah menyatakan pengakuan. Sementara itu, Prancis disebut sedang dalam proses menuju langkah serupa.
“Dukungan dari 147 negara adalah bukti nyata bahwa masyarakat internasional semakin menyadari pentingnya solusi dua negara. Palestina berhak hidup merdeka di tanahnya sendiri,” ujar seorang diplomat Palestina dalam sidang umum PBB di New York.
Meski demikian, jalan menuju pengakuan penuh belum sepenuhnya mulus. Sejumlah negara berpengaruh, termasuk Amerika Serikat dan beberapa sekutunya, hingga kini masih menahan diri. Mereka berpendapat bahwa status Palestina harus diputuskan melalui perundingan langsung dengan Israel.
Israel sendiri menolak keras pengakuan sepihak terhadap Palestina. Pemerintah Tel Aviv menilai langkah tersebut justru akan menghambat proses perdamaian dan memperkeruh situasi di kawasan.
Namun, banyak analis menilai semakin luasnya pengakuan internasional dapat memperkuat posisi Palestina dalam diplomasi global. Dukungan ini juga dipandang sebagai tekanan moral dan politik bagi Israel agar kembali ke meja perundingan.
“Pengakuan oleh mayoritas negara dunia mengirim pesan jelas: masyarakat internasional tidak bisa lagi menunggu tanpa batas waktu. Solusi dua negara adalah jalan terbaik untuk menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah,” kata seorang pengamat hubungan internasional dari Universitas Oxford.
Dengan dukungan 147 negara, Palestina kini semakin dekat untuk mewujudkan impiannya menjadi anggota penuh PBB. Meski tantangan politik masih besar, langkah ini dianggap sebagai kemenangan diplomasi dan simbol solidaritas dunia terhadap perjuangan panjang bangsa Palestina.