Industri perfilman kembali mencatat sejarah baru. Film "28 Years Later", sekuel dari trilogi horor pasca-apokaliptik legendaris karya Danny Boyle, dikabarkan akan menjadi film blockbuster pertama yang sepenuhnya disyuting menggunakan iPhone.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam dunia sinema, karena menunjukkan bagaimana teknologi ponsel pintar kini mampu memenuhi standar produksi film kelas atas. Dalam gambar yang beredar, tampak sejumlah adegan intens dan perangkat iPhone yang dirakit secara canggih untuk menangkap berbagai sudut pengambilan gambar — menandakan pendekatan teknis yang serius meskipun menggunakan perangkat non-konvensional.
Kenapa iPhone?
Danny Boyle dikenal sebagai sutradara yang gemar bereksperimen dengan teknik visual dan pendekatan sinematik yang unik. Penggunaan iPhone bukan semata-mata gimmick, melainkan strategi untuk memberikan nuansa mentah, intens, dan lebih dekat dengan karakter, sesuatu yang kadang sulit ditangkap dengan kamera film konvensional.
iPhone generasi terbaru saat ini sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti sensor wide dan cinematic mode, yang membuatnya mampu merekam dalam kualitas tinggi dan mendekati hasil kamera profesional.
Perubahan Paradigma Produksi
Keputusan ini sekaligus membuka kemungkinan baru bagi para filmmaker independen maupun studio besar, bahwa batas antara alat produksi profesional dan konsumen kini mulai kabur. Apa yang dulunya hanya mimpi — membuat film kelas dunia dengan alat sehari-hari — kini menjadi kenyataan.
Tentang "28 Years Later"
Sebagai lanjutan dari "28 Days Later" dan "28 Weeks Later", film ini digadang-gadang akan menjadi penutup trilogi. Dengan latar dunia yang dilanda virus mematikan, film ini menjanjikan ketegangan, horor, dan refleksi sosial seperti pendahulunya — hanya saja dengan pendekatan visual yang lebih intim dan imersif berkat teknologi iPhone.