Bisnis

AS Batasi Ekspor, Nvidia Rancang Chip B30A untuk China di Tengah Tuduhan “Backdoor”

Riska
25 Agustus 2025
1 menit membaca
AS Batasi Ekspor, Nvidia Rancang Chip B30A untuk China di Tengah Tuduhan “Backdoor”
Bagikan:

CEO Nvidia, Jensen Huang, tengah berdiskusi dengan pemerintahan Trump mengenai kemungkinan peluncuran chip baru khusus untuk China. Chip ini, yang diberi nama B30A GPU, dirancang untuk pusat data kecerdasan buatan (AI). Namun, rencana tersebut masih harus menunggu persetujuan resmi dari pemerintah Amerika Serikat yang hingga kini tetap menjaga pembatasan ketat atas penjualan chip canggih ke China.

Dalam kunjungannya ke Taiwan untuk bertemu Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp (TSMC), mitra utama Nvidia, Huang mengonfirmasi kabar soal B30A.

Saya menawarkan produk baru untuk China, khususnya pusat data AI. Chip ini merupakan penerus H20. Namun, keputusan ada di tangan pemerintah Amerika Serikat,” kata Huang.

Chip B30A akan berbasis teknologi Blackwell dan disebut berjalan pada setengah kecepatan dibandingkan B300, chip andalan Nvidia. Sementara itu, chip kelas atas seperti H100 dan B300 tetap dilarang masuk ke China demi mencegah pemanfaatannya untuk tujuan militer maupun aplikasi AI strategis.


Sebelumnya, penjualan chip H20 ke China sempat dihentikan pada April 2025. Namun setelah lobi intensif, pemerintahan Trump akhirnya memberi izin kembali dengan syarat Nvidia harus membayar pajak 15% ke pemerintah AS.

Kebijakan ini juga berlaku bagi AMD dengan chip MI380-nya. Langkah tersebut muncul dalam rangkaian negosiasi dagang antara Washington dan Beijing, di mana kedua negara sepakat mengurangi beberapa hambatan perdagangan lain.

China, misalnya, membuka izin ekspor magnet tanah jarang, sementara AS melonggarkan aturan pada perangkat lunak desain chip dan mesin jet. Kesepakatan ini membuka jalan bagi Nvidia untuk melanjutkan penjualan H20 di pasar Tiongkok.

Meski mendapat izin, H20 tetap menghadapi kontroversi. Administrasi Siber China menuding chip Nvidia memiliki “masalah keamanan serius”, termasuk dugaan teknologi pelacakan, lokasi, hingga fitur remote shutdown.

Nvidia membantah keras tuduhan tersebut.
Kami sudah menegaskan dengan jelas bahwa H20 tidak memiliki backdoor. Tidak pernah ada, dan tidak akan ada. Semoga klarifikasi ini cukup untuk regulator China,” ujar Huang.

Nvidia juga mengaku sedang berdialog dengan pihak berwenang di Beijing untuk meredakan kekhawatiran tersebut. Huang bahkan mengaku terkejut dengan tuduhan ini, mengingat sebelumnya pihak China justru mendorong agar H20 mendapat lisensi ekspor.

Hubungan dagang AS–China di bidang semikonduktor makin rumit setelah pernyataan keras dari Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick. Ia mengatakan bahwa AS tidak akan menjual chip terbaiknya ke China.

“Kami tidak menjual yang terbaik. Tidak juga yang kedua terbaik. Bahkan bukan yang ketiga. Mungkin yang keempat, itu pun masih bisa diterima,” ujarnya dalam wawancara dengan CNBC.

Pernyataan ini membuat otoritas China kian berfokus pada kemandirian teknologi semikonduktor, meski kenyataannya mereka masih sangat bergantung pada know-how dan teknologi asing.

Larangan dan pembatasan chip AI dari AS ke China terus menambah ketegangan geopolitik dalam industri semikonduktor global. Nvidia berada di tengah pusaran, berusaha menjaga akses pasar China yang sangat besar, namun tetap harus patuh pada regulasi Washington.

Chip baru B30A mungkin menjadi solusi kompromi, tetapi isu keamanan dan tuduhan backdoor bisa menjadi batu sandungan serius. Pada akhirnya, masa depan ekspor chip Nvidia ke China akan sangat ditentukan oleh dinamika politik antara Washington dan Beijing.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.