Src Img : Greenscene
Marvel Studios resmi merilis teaser kedua untuk film Avengers: Doomsday, dan sorotan utamanya langsung tertuju pada Thor yang tampil jauh lebih muram, personal, dan reflektif. Berbeda dari gambaran Dewa Petir yang penuh amarah dan ledakan energi, teaser berdurasi sekitar satu menit ini justru memperlihatkan Thor dalam kondisi paling manusiawi yang pernah ada.
Dalam cuplikan singkat tersebut, Thor tampak sendirian di tengah hutan, duduk dalam keheningan, dan berdoa kepada para All-Fathers. Doanya sederhana, namun sarat makna: meminta kekuatan untuk menghadapi musuh terakhir, sekaligus berharap bisa pulang dan kembali memeluk Love, anak asuhnya yang diperkenalkan di Thor: Love and Thunder. Momen ini menegaskan bahwa pertarungan kali ini bukan lagi soal kejayaan atau kehormatan perang, melainkan soal keluarga dan rasa takut kehilangan.
Teaser ini disebut sebagai bagian kedua dari empat trailer yang kabarnya akan dirilis Marvel sepanjang bulan ini. Nuansa yang dihadirkan terasa lebih gelap dan intim, memperlihatkan sisi “dad mode” Thor—seorang ayah yang lelah, penuh luka, namun tetap berusaha tegar. Dialog singkatnya menegaskan perubahan besar dalam karakter Thor, yang kini lebih reflektif setelah melewati begitu banyak kehilangan, perang, dan kehancuran.
Lewat teaser ini pula, Marvel mengonfirmasi kembalinya Chris Hemsworth sebagai Thor di Avengers: Doomsday. Film ini dijadwalkan tayang pada 26 Desember 2026 dan digadang-gadang menjadi salah satu titik klimaks terbesar dalam sejarah Marvel Cinematic Universe.
Tak hanya Hemsworth, Avengers: Doomsday juga akan dibintangi deretan nama besar MCU. Robert Downey Jr. dikabarkan kembali sebagai Doctor Doom, Anthony Mackie sebagai Captain America, Sebastian Stan sebagai Bucky Barnes, serta sejumlah karakter ikonik lain yang akan terlibat dalam konflik skala semesta.
Jika teaser pertama menjanjikan ancaman besar, teaser kedua ini justru memperdalam sisi emosional para karakternya. Avengers: Doomsday tampaknya tidak hanya akan menyuguhkan pertarungan epik, tetapi juga perjalanan batin para pahlawan yang berada di ambang akhir—antara tugas menyelamatkan dunia dan keinginan sederhana untuk pulang ke rumah.