Air bersih merupakan kebutuhan utama manusia, namun tidak semua air yang terlihat jernih aman untuk diminum. Salah satu zat yang sering digunakan dalam proses penjernihan air adalah kaporit atau kalsium hipoklorit. Kaporit berfungsi sebagai desinfektan untuk membunuh kuman, bakteri, hingga virus. Meski bermanfaat, kandungan kaporit yang berlebihan dalam air minum bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
1. Iritasi pada Sistem Pencernaan
Air dengan kadar kaporit tinggi dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan usus. Gejala yang sering muncul adalah mual, muntah, diare, hingga sakit perut.
2. Risiko Gangguan Pernapasan
Kaporit memiliki aroma menyengat. Jika terhirup terlalu sering, uapnya dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan, batuk, dan bahkan memperburuk asma.
3. Merusak Keseimbangan Mikroflora Usus
Zat kimia ini tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi juga dapat memengaruhi bakteri baik yang penting untuk sistem pencernaan, sehingga berdampak pada imunitas tubuh.
4. Potensi Efek Jangka Panjang
Beberapa penelitian menunjukkan paparan kaporit berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih dan usus besar akibat terbentuknya senyawa sampingan berbahaya dari proses klorinasi.
5. Dampak pada Kulit dan Rambut
Selain diminum, penggunaan air berkaporit saat mandi juga dapat membuat kulit menjadi kering, gatal, dan rambut lebih mudah rusak.
Cara Mengurangi Risiko:
Gunakan filter air khusus untuk mengurangi kadar kaporit.
Rebus air hingga mendidih agar sebagian kaporit menguap.
Diamkan air semalaman dalam wadah terbuka sebelum digunakan.
Meskipun kaporit bermanfaat dalam menjaga kebersihan air, konsumsi berlebihan justru berbahaya. Penting bagi kita untuk memastikan air yang diminum benar-benar aman agar kesehatan tetap terjaga.