Src Img : Metro TV
Momen haru terjadi di panggung AMI Awards 2025 ketika Hindia, nama panggung Baskara Putra, menyampaikan pidato kemenangannya. Dalam kesempatan itu, ia secara khusus mendedikasikan pialanya kepada Sumarsih—seorang ibu yang kehilangan putranya pada tragedi 1998 dan hingga kini terus memperjuangkan keadilan.
Hindia meraih penghargaan melalui mixtape terbarunya, Doves, ‘25 on Blank Canvas, yang menempati kategori Album Alternatif Terbaik. Proyek musik yang dirilis pada 24 Februari 2025 itu berisi 16 lagu, dengan beberapa karya yang terinspirasi dari kisah-kisah kemanusiaan di Indonesia.
Dalam pidatonya, Hindia menjelaskan bahwa album tersebut bukan sekadar rangkaian lagu, tetapi juga ruang untuk menyuarakan cerita-cerita yang selama ini kerap dilupakan publik. Ia menyebut bahwa salah satu inspirasinya datang dari Sumarsih, yang sejak 1998 tidak pernah berhenti menuntut keadilan atas kematian putranya.
“Rilisan ini memuat cerita tentang seorang ibu yang kehilangan anaknya puluhan tahun lalu, dan perjuangannya masih belum selesai,” ungkap Hindia di atas panggung, memicu tepuk tangan panjang para penonton.
Sumarsih selama bertahun-tahun dikenal melalui aksi Kamisan—aksi diam berpayung hitam di depan Istana Negara yang ia jalani bersama para korban pelanggaran HAM lainnya. Dedikasi dan keteguhannya menjadi simbol perjuangan keluarga korban yang tak pernah menyerah mencari kebenaran.
Gestur Hindia malam itu dianggap sebagai bentuk penghormatan yang kuat bagi perjuangan Sumarsih, sekaligus pengingat bahwa tragedi kemanusiaan tak boleh dilupakan begitu saja.