Best Practice Texturing Unreal Engine 3D Assets
Dalam pembuatan 3D assets di Unreal Engine, texturing memegang peranan penting untuk menciptakan tampilan visual yang realistis dan memikat. Proses ini tidak hanya mempercantik model, tetapi juga mempengaruhi performa dan pengalaman pengguna. Berikut adalah best practice texturing Unreal Engine 3D assets yang akan membantu Anda menghasilkan aset berkualitas tinggi dengan performa optimal.

sumber gambar (https://www.unrealengine.com/marketplace/en-US/product/kitbash3d)
1. Persiapkan Tekstur dengan Resolusi Tepat
Pastikan Anda menggunakan resolusi tekstur yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Gunakan tekstur 2K atau 4K hanya untuk aset yang benar-benar membutuhkan detail tinggi seperti karakter utama atau objek yang dekat dengan kamera. Untuk objek latar belakang, tekstur 512px atau 1K sudah cukup.
2. Gunakan PBR Workflow
Unreal Engine mendukung Physically-Based Rendering (PBR) yang mensimulasikan interaksi cahaya secara realistis. Pastikan Anda menyiapkan tekstur berikut:
Base Color: Warna dasar tanpa pencahayaan.
Roughness: Seberapa kasar atau halus permukaan objek.
Metallic: Menentukan apakah material adalah logam atau non-logam.
Normal Map: Menambahkan detail permukaan tanpa menambah poligon.
Ambient Occlusion (AO): Menambahkan bayangan halus di area tersembunyi.
3. Optimasi Ukuran Tekstur
Gunakan ukuran tekstur yang proporsional dengan ukuran objek dalam scene. Hindari penggunaan tekstur resolusi tinggi pada objek kecil yang tidak terlihat jelas. Unreal Engine menyediakan fitur Mipmap untuk menyesuaikan resolusi tekstur secara otomatis tergantung jarak kamera.
4. Gunakan Material Instances
Alih-alih membuat material baru untuk setiap variasi, gunakan Material Instances untuk menyesuaikan warna, roughness, atau parameter lainnya tanpa menambah beban performa.
5. Channel Packing
Manfaatkan teknik channel packing untuk menggabungkan beberapa tekstur grayscale (Roughness, Metallic, AO) dalam satu file gambar. Teknik ini membantu mengurangi jumlah draw calls dan mempercepat performa.
6. UV Unwrapping yang Efisien
Pastikan UV map objek diatur dengan baik tanpa overlapping atau distorsi. Gunakan pemetaan UDIM jika perlu menempatkan tekstur beresolusi tinggi di area tertentu.
7. Kompresi Tekstur
Gunakan format kompresi yang disediakan Unreal Engine seperti DXT1/DXT5 untuk tekstur warna dan BC5 untuk normal map. Kompresi ini membantu menekan ukuran file tanpa mengorbankan kualitas visual.
8. Test di Lighting Asli
Selalu uji tekstur di dalam Unreal Engine dengan pencahayaan yang sesuai. Material bisa terlihat berbeda tergantung pada kondisi pencahayaan, sehingga penting untuk menyesuaikan parameter agar terlihat konsisten di berbagai lingkungan.
Kesimpulan
Dengan mengikuti best practice ini, Anda bisa menciptakan 3D assets yang realistis, ringan, dan performa tinggi di Unreal Engine. Ingatlah bahwa kualitas visual yang tinggi tidak harus mengorbankan performa — kuncinya adalah optimasi dan penggunaan teknik yang tepat.
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang texturing di Unreal Engine, eksplorasi dokumentasi resmi dan komunitas Unreal Engine bisa memberikan wawasan tambahan untuk meningkatkan workflow Anda.