Sebuah kisah menyentuh datang dari Papua dan viral di media sosial setelah seorang bocah bernama Pison Kogoya (@pisonkogoya) menunjukkan empati luar biasa terhadap korban bencana banjir bandang di Sumatra. Keputusannya membuat banyak orang terharu sekaligus bangga.
Awalnya, Pison berencana menghabiskan libur Natalnya dengan pergi ke Jayapura—impian yang sudah ia simpan sejak lama. Ia ingin bermain di Pantai Amai dan bersantai di Danau Sentani, dua destinasi populer yang sering menjadi pilihan warga lokal. Demi mewujudkan rencananya, ia dengan tekun menabung di sebuah celengan bergambar Doraemon. Uang itu ia kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil pekerjaan sederhana serta bantuan orang tua dan keluarganya.
Namun semuanya berubah ketika ia melihat berita tentang banjir besar yang melanda wilayah Sumatra. Menyaksikan begitu banyak warga kehilangan rumah dan keluarga, Pison memutuskan sesuatu yang jauh lebih besar daripada mimpinya sendiri.
Tabungan Liburan dipecahkan, Semuanya Disumbangkan
Dalam video yang diunggah, Pison tampak memecahkan celengannya dan menghitung seluruh tabungan yang sudah lama ia kumpulkan. Jumlahnya tak main-main — Rp1.653.000. Uang tersebut langsung ia minta untuk dikirimkan sebagai donasi bagi para korban banjir di Sumatra.
Keputusan ini membuat banyak warganet terdiam, tak menyangka bocah seusianya mampu menunjukkan empati sedalam itu kepada orang-orang yang bahkan belum pernah ia temui.
Hanya Menyisakan Rp163.000 untuk Sahabat Anjingnya
Ada satu hal kecil yang ia sisihkan: Rp163.000 untuk membeli kalung keciI bagi anjing kesayangannya yang bernama Beb. Sebuah hadiah kecil untuk sahabat berbulu yang selalu menemaninya.
Sisanya, tanpa ragu, ia berikan untuk membantu para penyintas bencana — sebuah tindakan yang membuat banyak orang tersentuh dan terinspirasi.
Pelajaran Besar dari Anak Kecil
Di tengah kondisi bencana dan berbagai krisis kemanusiaan, tindakan kecil namun tulus dari seorang bocah Papua ini mengingatkan bahwa kebaikan tidak diukur dari usia atau besar kecilnya jumlah donasi. Yang terpenting adalah hati yang peduli.
Pison Kogoya mungkin hanya seorang anak kecil, tetapi keberaniannya mengutamakan orang lain di atas kepentingan pribadi telah menjadi contoh besar bagi banyak orang di Indonesia.