Trending

BPJS Hewan Bakal Hadir di Jakarta: Harga Miring untuk Kucing & Anjing?

Farhan
9 Juni 2025
1 menit membaca
BPJS Hewan Bakal Hadir di Jakarta: Harga Miring untuk Kucing & Anjing?
Bagikan:

Src Img : myedisi

Jakarta kembali membuat gebrakan dalam sektor pelayanan publik. Kali ini, bukan untuk manusia, tapi untuk hewan peliharaan! Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggodok program inovatif berupa BPJS Hewan, sebuah layanan kesehatan terintegrasi khusus untuk anjing dan kucing.

Apa Itu BPJS Hewan?

Program ini digagas untuk memberikan akses layanan kesehatan terjangkau bagi hewan peliharaan — mirip dengan BPJS Kesehatan yang selama ini kita kenal. Layanannya meliputi:

  • Vaksinasi

  • Sterilisasi

  • Pemeriksaan dan penanganan darurat

Sebagai syarat utama, seluruh hewan peliharaan wajib dipasangi microchip, yang berfungsi layaknya KTP digital untuk hewan. Microchip ini menyimpan data penting seperti:

  • Nama pemilik

  • Riwayat vaksinasi

  • Status sterilisasi

Langkah ini diyakini akan mempermudah pelacakan dan pelayanan medis untuk hewan yang membutuhkan.

Kapan Program Ini Diluncurkan?

Menurut Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, berikut adalah tahapan peluncurannya:

  • 2025: Studi kelayakan dan persiapan awal

  • 2026: Uji coba terbatas di beberapa wilayah Jakarta

Program ini masih dalam tahap perencanaan, namun mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak.

Baca Juga : Yuk, throwback ke masa-masa awal medsos masuk ke negeri +62!

Siapa yang Mendukung?

Sejumlah tokoh publik dan pejabat menyatakan dukungan terhadap program ini:

  • Hasudungan Sidabalok, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, menegaskan bahwa microchip akan menjadi prasyarat utama untuk mendapatkan layanan BPJS Hewan.

  • Francine Widjojo (Anggota DPRD DKI, PSI) mendukung penuh, namun menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur dasar seperti Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan).

  • Hardiyanto Kenneth (Anggota DPRD DKI) juga menyuarakan apresiasi dan dukungan publik atas program ini.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Walaupun terlihat menjanjikan, program ini tidak lepas dari berbagai tantangan yang harus diselesaikan:

1. Minimnya Infrastruktur

Saat ini, hanya ada satu Puskeswan non-ternak di Jakarta Selatan. Jelas belum mencukupi untuk cakupan layanan yang lebih luas, apalagi jika sudah berskala BPJS.

Menurut PSI, agar program ini berjalan optimal, Jakarta setidaknya membutuhkan 15 Puskeswan aktif, sesuai standar Permentan 2007.

2. Regulasi yang Belum Komprehensif

Pergub DKI No. 199/2016 saat ini hanya mewajibkan microchip pada anjing, belum mencakup kucing. Padahal, keduanya memiliki populasi tinggi sebagai hewan peliharaan dan sama-sama berisiko terhadap penyakit menular seperti rabies.

3. Sistem Data Terpadu Belum Siap

Penerapan microchip tidak akan efektif tanpa database digital yang terintegrasi. Sistem ini penting agar proses pendaftaran, pengecekan riwayat medis, hingga pemberian layanan bisa dilakukan secara cepat dan akurat.

Langkah Kecil, Dampak Besar untuk Jakarta & Hewan Kita

Program BPJS Hewan + Microchip dari Pemprov DKI Jakarta adalah langkah maju dalam dunia kesehatan hewan dan kesejahteraan masyarakat urban. Jika dijalankan dengan serius, program ini tidak hanya bermanfaat bagi pemilik hewan, tetapi juga dapat menekan kasus rabies, mencegah penelantaran hewan, dan meningkatkan kesadaran akan hak hidup hewan peliharaan.

Agar program ini sukses dan berkelanjutan, pemerintah perlu:

  • Menambah jumlah Puskeswan dan memperluas jangkauan layanan.

  • Merevisi regulasi agar mencakup semua jenis hewan peliharaan.

  • Menyiapkan sistem data digital yang akurat dan mudah diakses.

Jika dijaga dan dikembangkan dengan baik, BPJS Hewan bisa menjadi percontohan nasional bagi kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.