Kabar mengejutkan datang dari industri mobile gaming. Salah satu game FPS yang paling dinanti, Call of Duty: Warzone Mobile, resmi menghentikan layanan server-nya. Game yang sempat diharapkan menjadi pesaing utama PUBG Mobile dan Free Fire ini akhirnya harus angkat tangan setelah gagal memenuhi ekspektasi para pemainnya.
Sejak pertama kali diumumkan, Call of Duty: Warzone Mobile langsung mendapatkan antusiasme besar dari komunitas gaming. Dengan membawa nama besar Warzone yang sukses di PC dan konsol, banyak gamer mobile berharap bisa merasakan pengalaman battle royale dengan kualitas grafis tinggi dan gameplay khas Call of Duty di perangkat genggam. Namun, kenyataan berkata lain.
Sejak masa perilisan, berbagai masalah teknis dan gameplay yang dianggap belum matang mulai bermunculan. Banyak pemain mengeluhkan soal bug, sistem matchmaking yang tidak seimbang, serta performa game yang tidak stabil di berbagai tipe perangkat. Selain itu, sistem monetisasi di dalam game juga dinilai terlalu agresif, membuat banyak pemain merasa tidak nyaman dan akhirnya memilih meninggalkan game tersebut.
Lebih parahnya lagi, pihak pengembang dianggap tidak responsif terhadap berbagai keluhan dan kritik yang disampaikan komunitas. Meski banyak pemain aktif menyuarakan masukan di berbagai forum dan media sosial, tidak ada langkah perbaikan signifikan yang dilakukan. Hal inilah yang mempercepat penurunan jumlah pemain aktif hingga akhirnya membuat server resmi ditutup.
Gunakan AI Chatbot dari Bablast.id yang siap balas chat WA 24 Jam Penuh cuma 25 Ribu. BELI DISINI
Penutupan Call of Duty: Warzone Mobile ini menjadi pelajaran penting bagi industri game, khususnya mobile gaming, tentang pentingnya keterbukaan dan komunikasi dengan komunitas pemain. Sebesar apapun nama sebuah franchise, jika gagal menjaga kualitas game dan tidak mendengarkan aspirasi pemainnya, maka ancaman menjadi dead game bisa datang kapan saja.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Activision terkait nasib lebih lanjut franchise Warzone di platform mobile. Namun, banyak pihak berharap ke depannya developer bisa lebih peka dan memperbaiki sistem komunikasi serta manajemen pengembangan game mereka.