Kesehatan

Darurat Obesitas Anak di Indonesia dan Wacana Pajak Gula

Siti Selpia
15 September 2025
1 menit membaca
Darurat Obesitas Anak di Indonesia dan Wacana Pajak Gula
Bagikan:

Obesitas anak sudah menjadi masalah serius di Indonesia. Angka kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak terus meningkat. Pemerintah kini mempertimbangkan kebijakan pajak gula atau cukai minuman berpemanis sebagai intervensi fiskal untuk mengurangi konsumsi gula dan menekan obesitas. Berikut ulasan lengkap mengenai situasi, penyebab, risiko, serta rencana kebijakan yang sedang dibahas.


🎯 Fakta Obesitas Anak di Indonesia


⚠️ Penyebab & Bahaya

Penyebab

  1. Konsumsi gula berlebih, makanan siap saji, minuman berpemanis dalam kemasan. Universitas Gadjah Mada+2Kementerian Koordinator PMK+2

  2. Kurang aktivitas fisik, terutama di anak usia sekolah. Banyak waktu dihabiskan di dalam ruangan, duduk, bermain gadget, atau menonton TV. Kementerian Koordinator PMK+1

  3. Faktor genetik dan interaksi dengan lingkungan: kebiasaan makan, pola hidup keluarga. b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id+1

  4. Pandangan sosial bahwa “anak gemuk = sehat” juga berkontribusi memperkuat kebiasaan konsumsi berlebihan. Kementerian Koordinator PMK+1

Bahaya Jangka Panjang


📋 Upaya Pemerintah

Beberapa kebijakan dan program telah berjalan:


💡 Wacana Pajak Gula / Cukai Minuman Berpemanis

Untuk memperkuat upaya pengendalian obesitas, pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa instrumen fiskal:

  • Sugar Tax / Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK): mengenakan pajak atau cukai terhadap minuman yang mengandung gula tambahan dalam kemasan. Tujuannya mempengaruhi harga agar konsumsi menurun. DDTC News+2Universitas Gadjah Mada+2

  • Penambahan pajak atas makanan siap saji atau makanan olahan yang mengandung GGL melebihi ambang batas. Antara News+1

  • Pemerintah juga menyebut bahwa pajak gula ini masih dalam pembahasan, belum final dilaksanakan. DDTC News+1


🔍 Pro dan Kontra Kebijakan

Keuntungan

  • Mengurangi konsumsi gula dan minuman manis, sehingga obesitas bisa ditekan. Universitas Gadjah Mada+1

  • Menekan angka PTM (penyakit tidak menular), mengurangi beban kesehatan negara dan masyarakat. Antara News+1

  • Menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah mengambil langkah nyata terhadap krisis kesehatan masyarakat.

Tantangan

  • Dukungan antar lembaga: Perlu koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Keuangan, dan lainnya agar regulasi efektif. Universitas Gadjah Mada+1

  • Potensi dampak terhadap industri makanan dan minuman, UKM, juga petani gula jika kebijakan tidak disusun secara adil.

  • Resistensi publik: harga barang bisa naik, konsumen mungkin menolak, terutama yang sudah terbiasa konsumsi gula/minuman manis.

  • Penegakan regulasi dan monitoring: menentukan berapa ambang batas gula, bagaimana pengukuran, pelabelan, dan pengawasan.


🗓 Target & Harapan

  • Pemerintah menargetkan menurunkan angka obesitas hingga menjadi sekitar 3% pada tahun 2030. Kementerian Koordinator PMK+1

  • Diharapkan regulasi pajak gula atau cukai minuman bermanisan bisa menjadi bagian dari kebijakan publik dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya target kesehatan. Universitas Gadjah Mada+1


✅ Kesimpulan

Obesitas anak adalah darurat kesehatan yang butuh perhatian serius. Pemerintah Indonesia sudah mulai bertindak melalui program edukasi, regulasi GGL, dan wacana pengenaan pajak atau cukai gula/minuman berpemanis. Agar kebijakan pajak gula efektif, perlu:

  1. Penetapan ambang batas gula yang jelas.

  2. Regulasi pelabelan agar konsumen bisa mengetahui kandungan gula.

  3. Perlindungan bagi industri lokal agar transisi tidak merugikan.

  4. Edukasi masyarakat, terutama orang tua dan sekolah, agar pola makan dan gaya hidup sehat jadi kebiasaan.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.