Src Img : Bekasi Terkini
Pemprov DKI Jakarta lewat TransJakarta akhirnya ambil langkah tegas terkait banyaknya laporan masyarakat soal pelayanan sopir Mikrotrans (JakLingko). Mulai dari sopir yang bersikap judes sampai cara mengemudi yang dianggap ugal-ugalan, semua jadi alasan pemerintah menyiapkan program pelatihan ulang untuk seluruh sopir Mikrotrans.
Menurut keterangan pejabat Pemprov, langkah ini bukan bentuk hukuman, tapi investasi kualitas SDM. Pemerintah mengaku mendengar keluhan warga, namun tetap ingin menjaga kesejahteraan para sopir yang selama ini bekerja melayani mobilitas masyarakat.
Dalam program baru ini, seluruh sopir—baik lama maupun yang baru akan direkrut—wajib mengikuti pelatihan yang kurikulumnya mencakup Defensive Driving, Pelayanan Prima, Etika Profesi, Safety & Emergency, hingga Digital Ticketing. Sertifikat pelatihan juga akan berlaku tiga tahun.
TransJakarta menegaskan bahwa tidak akan ada PHK massal. Justru, sopir lama yang berhasil lulus pelatihan akan mendapatkan prioritas untuk mengemudikan armada baru yang akan diturunkan tahun ini.
Sebagai catatan, jenis keluhan yang paling banyak masuk dari warga adalah: • mengemudi ugal-ugalan (68%) • sopir kurang ramah atau judes (22%) • sopir yang membawa keluarga saat bertugas (10%)
Dengan adanya pelatihan ulang, diharapkan pelayanan Mikrotrans bisa semakin aman, nyaman, dan profesional buat semua penumpang yang setiap hari bergantung pada transportasi publik.