Uni Eropa resmi mengumumkan langkah strategis terbaru untuk memperkuat posisinya di sektor komputasi kuantum global. Langkah ini dilakukan dengan menggencarkan keterlibatan pendanaan dari sektor swasta, setelah selama ini ekosistem kuantum di Eropa masih sangat bergantung pada dana publik.
Menurut laporan Reuters (2/7/2025), saat ini Eropa hanya menguasai sekitar 5% dari total investasi privat global di bidang teknologi kuantum. Padahal, sejak 2018 Uni Eropa telah mengucurkan dana lebih dari €11 miliar melalui program Quantum Flagship dan berbagai proyek nasional. Sayangnya, ketertinggalan dari Amerika Serikat dan Tiongkok membuat UE harus mengambil tindakan cepat.
Quantum Act Siap Diluncurkan Tahun Depan
Henna Virkkunen, Komisaris Teknologi Digital Uni Eropa, menyampaikan bahwa pihaknya tengah memfinalisasi regulasi Quantum Act yang akan diperkenalkan pada 2026. Regulasi ini dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap startup teknologi kuantum lokal dari potensi akuisisi asing dan mendorong kolaborasi lintas negara anggota.
"Kita perlu memastikan perusahaan rintisan Eropa tetap tumbuh di tanah kita sendiri dan tidak berpindah ke Amerika atau Asia hanya karena masalah pendanaan," ujar Virkkunen dalam konferensi pers di Brussels.
Potensi Ekonomi Triliunan Dolar
Konsultan manajemen global McKinsey memproyeksikan bahwa teknologi kuantum, termasuk komputasi, komunikasi, dan sensor kuantum, berpotensi menciptakan nilai ekonomi hingga triliunan dolar dalam satu dekade ke depan. Prospek ini yang mendorong pemerintah Eropa mulai melirik keterlibatan investor swasta guna mempercepat pengembangan ekosistemnya.
Beberapa negara anggota, seperti Jerman dan Prancis, telah menandatangani komitmen awal untuk mendirikan Quantum Venture Fund, yang diproyeksikan mulai beroperasi awal 2026.
Respons Pelaku Industri
Pelaku industri menyambut baik langkah ini. CEO startup kuantum asal Belanda, Qblox, mengatakan bahwa kehadiran regulasi seperti Quantum Act dan dana ventura khusus dapat memberikan kepercayaan investor untuk menanamkan modal di startup kuantum Eropa.
"Kita punya riset yang kuat, tapi selama ini tertinggal di akses pendanaan dan pasar," ujarnya.
baca juga : Deretan Film Paling Dinantikan di Tahun 2025, Dari Superman hingga Minecraft!
Kesimpulan
Langkah agresif Uni Eropa ini menandai babak baru persaingan global di bidang teknologi kuantum. Jika berjalan sesuai rencana, Eropa diprediksi dapat mengurangi ketertinggalannya dan bersaing lebih seimbang dengan AS dan Tiongkok dalam dekade mendatang.
Sumber: Reuters, McKinsey, EU Commission Press