Fakta di Balik Bantuan Warga Palestina untuk Korban Banjir di Sumatra
Di tengah kondisi kemanusiaan yang masih berat di Gaza dan Palestina, publik Indonesia sempat dikejutkan oleh kabar bahwa warga Palestina justru ikut mengirimkan bantuan untuk korban bencana banjir di Sumatra. Kabar ini viral di media sosial dan menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari haru hingga skeptis. Lalu, bagaimana fakta sebenarnya?

Bantuan Itu Nyata dan Terdokumentasi
Berdasarkan laporan dari Antara Sumatera Barat, bantuan tersebut benar-benar ada dan telah disalurkan secara resmi. Bantuan dikirim melalui jaringan solidaritas kemanusiaan yang menghubungkan komunitas Palestina dengan relawan di Indonesia.
Nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp33,6 juta, yang terdiri dari paket logistik pangan serta bantuan dana tunai untuk korban banjir di Sumatera Barat. Bantuan tersebut diserahkan melalui perwakilan lembaga solidaritas dan diterima langsung oleh pihak terkait di daerah terdampak.
Sumber: Antara Sumatera Barat
Donasi Juga Datang dari Warga Gaza Secara Pribadi
Selain bantuan kolektif, ada pula laporan mengenai donasi personal dari seorang warga Gaza bernama Abu Ahmad. Dalam laporan RMOL, disebutkan bahwa Abu Ahmad menyumbangkan dana sebesar 1.000 dolar Amerika Serikat atau setara sekitar Rp15–16 juta untuk membantu korban banjir dan longsor di Sumatra.
Donasi ini menjadi sorotan karena dilakukan oleh seorang warga Gaza yang hidup di wilayah konflik, namun tetap menunjukkan empati kepada korban bencana di Indonesia.
Sumber: RMOL
Bukan Bantuan Resmi dari Negara Palestina
Hal yang perlu diluruskan adalah soal istilah “Palestina memberi bantuan”. Secara faktual:
Bantuan tersebut bukan berasal dari pemerintah atau negara Palestina secara resmi.
Bantuan berasal dari warga dan komunitas Palestina secara individual maupun kolektif.
Penyalurannya dilakukan melalui jaringan solidaritas kemanusiaan, bukan jalur diplomatik antarnegara.
Artinya, ini adalah aksi kemanusiaan berbasis empati antarwarga dunia, bukan program bantuan internasional resmi.
Makna Simbolik yang Kuat
Jika dilihat dari sisi jumlah, nilai bantuan dari warga Palestina tentu tidak besar dibandingkan kebutuhan pemulihan bencana di Sumatra. Namun, yang membuat peristiwa ini penting bukan soal nominal, melainkan makna solidaritasnya.
Di saat warga Palestina sendiri hidup dalam keterbatasan akibat konflik panjang dan krisis kemanusiaan, mereka masih menyempatkan diri untuk berbagi kepada korban bencana di negara lain. Inilah yang membuat publik Indonesia tersentuh.
Kesimpulan
Secara faktual, klaim bahwa “Palestina memberi bantuan ke Sumatra” benar, dengan catatan penting:
Bantuan berasal dari warga dan komunitas Palestina, bukan pemerintah Palestina.
Bantuan tercatat dalam laporan media nasional tepercaya.
Nilainya relatif kecil, tetapi memiliki nilai kemanusiaan dan simbolik yang sangat besar.
Peristiwa ini sekaligus mengingatkan bahwa solidaritas kemanusiaan tidak mengenal batas negara, bahkan di tengah kondisi perang sekalipun.