Google terus menyempurnakan layanannya dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), termasuk di Gmail, layanan email paling populer di dunia. Salah satu fitur andalannya adalah Smart Compose dan Smart Reply, yang menawarkan saran teks otomatis saat menulis email. Tapi pertanyaannya, apakah Gmail AI bisa menyesuaikan gaya penulisan penggunanya?
Fitur AI di Gmail tidak hanya memberikan saran acak. Teknologi ini menggunakan machine learning untuk mempelajari pola dan kebiasaan menulis penggunanya dari waktu ke waktu.
Misalnya, jika kamu sering mengakhiri email dengan frasa seperti “Terima kasih banyak ya!” daripada “Salam hormat”, maka AI Gmail akan mulai menawarkan saran penutup yang sesuai dengan gaya pribadimu. Ini terjadi secara otomatis, tanpa perlu pengaturan manual.
Smart Compose: Menulis Lebih Cepat, Tetap Natural
Fitur Smart Compose muncul sebagai teks abu-abu saat kamu mulai mengetik email. Dengan satu tombol Tab, kamu bisa menerima saran tersebut. Yang menarik, semakin sering kamu menulis, semakin pintar AI dalam menyarankan frasa yang sesuai gaya komunikasimu—baik formal, kasual, atau profesional.
Namun, penting untuk diketahui:
AI Gmail tidak meniru gaya tulisanmu secara penuh seperti asisten AI pribadi, tapi menyesuaikan konteks dan kebiasaan yang sering kamu gunakan.
Gmail AI belum bisa menulis seperti kamu 100%, tapi ia mampu:
Mengadaptasi sapaan dan salam yang sering kamu gunakan
Memprediksi frasa berdasarkan konteks email sebelumnya
Memberikan saran singkat yang sesuai nada bicaramu
Misalnya, jika kamu sering menggunakan emoji dalam email kasual, AI mungkin lebih sering menyarankan emoji dalam saran balasan.
Namun, banyak pengguna khawatir soal privasi. Google menyatakan bahwa data digunakan untuk pelatihan AI secara anonim dan otomatis, tanpa dibaca oleh manusia. Artinya, AI mempelajari gaya menulismu tanpa melanggar privasi isi email.
Jadi, apakah Gmail AI bisa menyesuaikan gaya penulisan? Jawabannya: ya, dalam batas tertentu. Gmail AI mampu memberikan saran teks berdasarkan kebiasaan menulismu, membuat proses menulis email lebih cepat dan terasa lebih personal. Namun, kemampuan ini masih terbatas dan tidak sepenuhnya menggantikan keunikan tulisan manusia.