Di dunia bisnis, ada pepatah yang sering diulang: “Peluang besar jarang datang dua kali.”
Kisah Google yang pernah ditolak Excite adalah bukti hidup dari pepatah itu.
Sebuah keputusan yang diambil di ruang rapat pada akhir 1990-an, ternyata menjadi kesalahan bernilai ratusan miliar dolar.
Awal Mula: Dua Mahasiswa Stanford dan Proyek Sederhana
Tahun 1996, Larry Page dan Sergey Brin hanyalah dua mahasiswa pascasarjana di Universitas Stanford. Mereka punya sebuah ide unik: membuat mesin pencari yang bisa memberikan hasil lebih relevan dengan menilai “popularitas” halaman web berdasarkan jumlah tautan yang mengarah ke sana.
Mesin pencari itu awalnya diberi nama BackRub. Bukan nama yang menjual, tetapi teknologinya sangat menjanjikan.
Lalu, pada 1997, mereka mengganti nama proyek ini menjadi Google — terinspirasi dari kata googol yang berarti angka 1 diikuti 100 nol. Nama ini melambangkan misi mereka: mengatur informasi dunia dan membuatnya bisa diakses semua orang.
Namun, teknologi canggih saja tidak cukup. Mereka butuh dana, server yang lebih kuat, dan tim yang lebih besar. Solusinya? Menjual teknologinya kepada perusahaan besar yang sudah punya modal.
Saat Google Mengetuk Pintu Excite
Tahun 1999, Excite adalah salah satu mesin pencari terpopuler di dunia. Bersama Yahoo! dan AltaVista, Excite menjadi gerbang utama orang-orang masuk ke internet.
Larry Page dan Sergey Brin pun mengajukan pertemuan dengan George Bell, CEO Excite.
Di ruang rapat itu, mereka mempresentasikan Google dengan penuh semangat.
Harga yang mereka tawarkan: 1 juta dolar AS.
Bagi perusahaan besar seperti Excite, angka itu bukan jumlah yang mustahil. Namun George Bell merasa harganya terlalu tinggi untuk sebuah teknologi “eksperimen” dari dua mahasiswa.
Tak ingin kehilangan peluang, Page dan Brin menurunkan harga menjadi 750 ribu dolar AS.
Namun, yang terjadi mengejutkan: Bell tetap menolak.
Alasan Penolakan yang Kini Terlihat Aneh
George Bell punya alasan yang bagi sebagian orang terdengar logis saat itu, tetapi ironis jika dilihat sekarang:
“Google terlalu cepat memberikan hasil pencarian. Kalau pengguna langsung mendapatkan jawaban, mereka akan meninggalkan Excite lebih cepat.”
Excite saat itu memang punya model bisnis yang mengandalkan membuat pengguna bertahan lebih lama di situs dengan melihat iklan. Google, dengan teknologi yang efisien, dianggap mengancam model bisnis itu.
Dampak Penolakan: Excite Tenggelam, Google Menguasai Dunia
Keputusan itu menjadi titik balik sejarah internet. Dalam waktu singkat:
Excite mulai kehilangan pasar ke mesin pencari lain.
Google berkembang pesat, berkat pendanaan dari investor seperti Andy Bechtolsheim.
Dalam dua dekade, Google berubah menjadi raksasa teknologi bernilai triliunan dolar.
Excite?
Nama itu kini hanya dikenal dalam buku sejarah teknologi, sebagai contoh peluang emas yang terbuang sia-sia.
Pelajaran Besar dari Penolakan Excite
Kisah ini memberi kita setidaknya tiga pelajaran penting:
Inovasi tidak selalu terlihat jelas di awal. Apa yang dianggap “kecil” bisa menjadi pengubah dunia.
Fokus jangka pendek bisa membunuh masa depan. Excite hanya memikirkan iklan dan durasi pengguna, bukan potensi teknologi.
Jangan menilai dari harga saja. Kadang yang dibeli adalah visi, bukan hanya produk saat ini.
Refleksi
Bayangkan, jika Excite menerima tawaran itu, mungkin sekarang kita semua mengetik di “Excite Search” setiap kali ingin mencari informasi. Namun sejarah memilih jalan berbeda, dan Google menjadi penguasa internet.
Kisah Google yang pernah ditolak Excite adalah pengingat bahwa keberanian mengambil risiko dan melihat potensi jangka panjang seringkali menjadi pembeda antara legenda dan penyesalan.