Gunung Lewotobi Laki‑Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus dahsyat pada Selasa sore, 17 Juni 2025. Letusan ini berlangsung sekitar pukul 17.35 WITA, dengan kolom abu panas yang menjulang hingga 11 kilometer ke langit. Dalam hitungan menit, kawasan di sekitar gunung berubah gelap gulita, seolah malam datang lebih awal. Warga yang berada di lereng gunung pun sontak berhamburan menyelamatkan diri.
Sejumlah warga dari desa seperti Pululera, Waiula, dan Nurabelen melaporkan kondisi yang sangat mencekam. "Kami tidak bisa melihat apa-apa. Abu dan kerikil turun deras dari langit. Jalanan kosong, semua orang lari ke tempat aman," kata seorang warga. Banyak dari mereka yang memilih evakuasi mandiri ke desa tetangga meski dengan perlengkapan seadanya, bahkan masker pun mulai langka.
Dari hasil pemantauan PVMBG, letusan kali ini terpantau sangat kuat, dengan amplitudo seismik 47,3 mm dan durasi hampir tujuh menit. Dengan meningkatnya aktivitas gunung, PVMBG segera menetapkan status Level IV (Awas) untuk Gunung Lewotobi Laki‑Laki, sekaligus memperluas zona bahaya hingga radius 7 kilometer, bahkan 8 kilometer ke arah barat daya dan timur laut.
Dampak letusan ini juga terasa di dunia penerbangan. Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere terpaksa ditutup sementara, dan beberapa penerbangan internasional ke Bali ikut dibatalkan. Red alert pun dikeluarkan untuk jalur penerbangan internasional, mengingat kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dan terpantau dari jarak hingga 90 mil.
Warga diimbau untuk tetap tenang namun waspada. Ancaman sekunder berupa banjir lahar dingin kini menjadi perhatian serius, apalagi dengan cuaca yang diperkirakan akan hujan. Material vulkanik yang terbawa aliran sungai bisa membahayakan warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai.
Di sisi lain, distribusi logistik dan bahan bakar dipastikan tetap berjalan lancar. Pertamina Patra Niaga menjamin stok BBM aman dan siap mengalihkan jalur distribusi jika diperlukan. Pemerintah daerah bersama BPBD juga terus memantau situasi, menyiapkan jalur evakuasi, serta membagikan masker dan kebutuhan darurat lainnya.
Bagi masyarakat dan wisatawan, penting untuk menghindari area dalam radius 7–8 kilometer dari kawah, selalu memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, serta mengikuti arahan resmi dari PVMBG dan BPBD. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa, namun situasi di sekitar Gunung Lewotobi Laki‑Laki masih sangat dinamis.
Alam kembali mengingatkan kita bahwa kekuatannya luar biasa. Kita sebagai manusia hanya bisa bersiap, berjaga, dan saling membantu. Semoga warga di Flores Timur tetap dalam kondisi aman dan bencana ini segera mereda.