Umum

Harga Emas Terjun Bebas! Pasar Cikini Langsung Diserbu Pembeli

Siti Selpia
22 Oktober 2025
1 menit membaca
Harga Emas Terjun Bebas! Pasar Cikini Langsung Diserbu Pembeli
Bagikan:

Jakarta – Harga emas batangan hari ini mendadak anjlok tajam, membuat banyak masyarakat berbondong-bondong datang ke Pasar Emas Cikini, Jakarta Pusat, untuk berburu logam mulia. Penurunan harga ini disebut sebagai yang terbesar dalam dua bulan terakhir, memicu antusiasme luar biasa dari para pembeli, terutama kalangan menengah yang ingin berinvestasi emas.

Harga Emas Turun Signifikan

Berdasarkan data dari Logam Mulia Antam, harga emas hari ini turun sekitar Rp 25.000 per gram, menjadikan harga jual berada di kisaran Rp 1.155.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.180.000 per gram.

Sementara harga buyback (harga beli kembali oleh Antam) juga ikut turun ke angka Rp 1.035.000 per gram.
Penurunan ini didorong oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat, yang membuat investor global beralih sementara ke aset lain selain emas.

Pembeli Serbu Pasar Emas Cikini

Pantauan di lapangan menunjukkan suasana Pasar Emas Cikini lebih ramai dari biasanya. Sejak pagi, antrean panjang terlihat di sejumlah toko perhiasan dan logam mulia. Banyak warga datang dengan tujuan menambah tabungan emas atau memanfaatkan momen harga turun untuk membeli dalam jumlah besar.

Salah satu pembeli, Rina (35), warga Jakarta Timur, mengaku sengaja datang lebih awal setelah mengetahui kabar penurunan harga dari media sosial.

“Biasanya saya beli satu gram sebulan, tapi sekarang ambil tiga gram sekalian. Sayang kalau harga lagi murah begini dilewatkan,” ujarnya sambil tersenyum.

Beberapa pedagang juga mengaku penjualan naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Mereka menyebut tren pembeli kali ini didominasi oleh masyarakat yang membeli untuk investasi, bukan sekadar perhiasan.

Faktor Global di Balik Penurunan Harga Emas

Pakar ekonomi menjelaskan bahwa penurunan harga emas dunia dipicu oleh beberapa faktor utama:

  1. Penguatan dolar AS, membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri.

  2. Kebijakan suku bunga The Fed yang masih tinggi menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

  3. Kestabilan pasar saham global, yang mendorong investor beralih dari emas ke instrumen berisiko lebih tinggi.

Harga emas global di pasar spot tercatat turun ke level US$ 2.310 per troy ounce, setelah sempat stabil di kisaran US$ 2.350 pada pekan sebelumnya.

Momentum bagi Investor Ritel

Menurut analis pasar komoditas, momen penurunan ini justru menjadi waktu terbaik bagi investor jangka panjang untuk membeli emas.

“Dalam tren jangka panjang, emas masih dianggap aset aman terhadap inflasi dan gejolak ekonomi. Penurunan seperti ini hanya bersifat sementara,” ujar Rizal Pratama, analis keuangan dari Capital Insight Indonesia.

Ia juga menyarankan agar masyarakat tetap membeli secara bertahap, bukan sekaligus, untuk menghindari risiko fluktuasi harga yang masih tinggi di pasar global.

Tren Emas di Akhir Tahun

Sejumlah pengamat memperkirakan harga emas masih akan bergerak fluktuatif hingga akhir tahun, tergantung pada perkembangan geopolitik global dan arah kebijakan moneter Amerika Serikat.

Namun, permintaan domestik diprediksi tetap kuat menjelang musim pernikahan dan liburan akhir tahun, di mana emas banyak digunakan sebagai hadiah maupun investasi keluarga.

Kesimpulan

Penurunan harga emas kali ini menjadi angin segar bagi masyarakat dan investor kecil. Antusiasme di Pasar Cikini membuktikan bahwa emas masih menjadi pilihan investasi paling diminati di Indonesia, terutama saat harga sedang turun.

Meski demikian, para ahli tetap mengingatkan agar pembelian emas dilakukan dengan strategi yang bijak dan perencanaan jangka panjang, bukan sekadar mengikuti euforia sesaat.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.