Harga hard disk drive (HDD) kini mengalami peningkatan signifikan di pasar global setelah periode relatif stabil selama beberapa tahun terakhir. Kenaikan ini menjadi sorotan di kalangan industri teknologi, pembeli perangkat keras, serta data center yang mengandalkan kapasitas penyimpanan besar. Harga kontrak HDD dilaporkan naik sekitar 4 persen secara kuartalan pada kuartal keempat 2025 — angka tertinggi dalam delapan kuartal terakhir dan diperkirakan tekanan harga akan terus berlanjut ke tahun 2026.
1. Permintaan Data Center dan Infrastruktur AI yang Masif
Salah satu faktor utama di balik kenaikan harga HDD adalah melonjaknya permintaan dari pusat data berskala besar dan infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Peningkatan beban kerja AI menghasilkan volume data yang sangat besar, mendorong kebutuhan akan solusi penyimpanan yang efisien biaya, terutama HDD kelas enterprise dan nearline. Penyedia layanan cloud di Amerika Serikat dan negara lain masih banyak mengandalkan HDD untuk penyimpanan data mentah, cadangan, dan cold storage karena biaya per terabyte yang lebih rendah dibandingkan SSD.
Permintaan ini menempatkan tekanan besar pada rantai pasokan, membuat produsen HDD bekerja pada kapasitas penuh namun belum mampu mengikuti laju kebutuhan pasar. Akibatnya, pasokan menjadi ketat sementara harga terus naik.
2. Kebijakan Teknologi di China dan Permintaan PC
Selain permintaan data center, kebijakan pengadaan komputer di China juga memicu peningkatan permintaan HDD. Pemerintah China mendorong penggunaan PC yang dibangun dengan komponen domestik, sehingga beberapa pembeli kembali memilih HDD tradisional karena faktor biaya dan kompatibilitas. Tren ini memperluas permintaan di sektor konsumen dan bisnis, berkontribusi pada tekanan harga di pasar global.
3. Masalah Logistik dan Rantai Pasokan
Selain faktor permintaan, sejumlah isu logistik global juga ikut mempengaruhi kenaikan harga HDD. Biaya logistik yang meningkat, gangguan rute pengiriman, serta waktu tunggu yang lebih panjang hingga beberapa bulan untuk model berkapasitas tinggi turut membuat harga di tingkat distributor dan konsumen meningkat.
4. Ketersediaan Komponen dan Fokus Produsen
Produsen komponen penyimpanan kini lebih fokus pada produksi SSD dan flash memory yang dibutuhkan untuk aplikasi performa tinggi. Alokasi kapasitas produksi yang lebih besar ke SSD menyebabkan produksi HDD tradisional relatif lebih terbatas, mempersempit pasokan dan memberi ruang bagi kenaikan harga HDD.
5. Dampak terhadap Industri dan Konsumen
Kenaikan harga HDD memiliki sejumlah dampak bagi pelaku industri dan konsumen:
Biaya Investasi Data Center: Operator data center perlu menganggarkan lebih besar untuk kapasitas penyimpanan, terutama untuk hard disk berkapasitas tinggi.
Harga Perangkat Penyimpanan Konsumen: Meski HDD masih relatif lebih murah dibanding SSD, lonjakan harga berdampak pada harga akhir produk seperti NAS, server rumahan, dan hard drive eksternal.
Perubahan Perilaku Pembeli: Sebagian pengguna mungkin mulai mempertimbangkan kombinasi SSD + HDD atau migrasi ke solusi cloud untuk menekan biaya penyimpanan jangka panjang.
6. Perkiraan Tren HDD di Tahun-Tahun Mendatang
Analis industri memproyeksikan bahwa tekanan harga kemungkinan akan terus berlanjut hingga setidaknya pertengahan 2026, seiring pertumbuhan permintaan data center dan AI yang masih tinggi. Namun, beberapa laporan memperkirakan stabilisasi harga bisa terjadi jika kapasitas produksi baru rampung dan tren permintaan mulai seimbang.
Kesimpulan
Harga HDD yang meningkat bukan hanya fenomena sesaat, melainkan refleksi dari perubahan besar dalam ekosistem teknologi global. Pertumbuhan pesat data center, dorongan AI, perubahan kebijakan teknologi di negara besar, serta tantangan dalam rantai pasokan menjadi faktor utama yang memicu lonjakan harga ini. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini penting bagi perusahaan, profesional IT, maupun konsumen yang merencanakan investasi dalam solusi penyimpanan data.