Otomotif

i2C — Mobil Nasional Era Prabowo yang Tengah Jadi Sorotan

Abdul Faisal
27 Oktober 2025
1 menit membaca
i2C — Mobil Nasional Era Prabowo yang Tengah Jadi Sorotan
Bagikan:

https://paultan.org/image/2025/07/2025-GIIAS-i2C-2-630x420.jpghttps://www.italdesign.it/wp-content/uploads/2025/07/Project_Hero_i2C_1220x1100.webp

https://images.dailyrevs.com/Blog/Images/i2c-suv-front-cabin-interior.jpg

Latar Belakang dan Gagasan

Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun mobil nasional ternyata bukan isapan jempol. Proyek ini mulai terungkap sejak pertengahan 2025, ketika sebuah perusahaan di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bernama Teknologi Militer Indonesia (TMI) memperkenalkan purwarupa mobil listrik dalam ajang pameran otomotif Juli 2025.

Mobil tersebut diberi nama i2C, singkatan dari Indigenous Indonesian Car atau mobil asli Indonesia. Menurut TMI, proyek ini merupakan wujud dari visi besar Prabowo untuk menghadirkan mobil buatan bangsa sendiri—mobil yang tak hanya diproduksi di dalam negeri, tetapi juga mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional.

Selain itu, inisiatif ini juga menjadi bagian dari upaya mempercepat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, sejalan dengan tren global industri otomotif yang mulai meninggalkan mesin konvensional berbahan bakar fosil.


Peluncuran dan Penampakan

Purwarupa i2C pertama kali diperkenalkan di ajang GIIAS 2025 dalam bentuk model SUV listrik skala penuh (1:1). Mobil konsep ini langsung menarik perhatian publik karena disebut-sebut sebagai cikal bakal mobil nasional yang telah lama diimpikan Indonesia.

Meski TMI menggandeng rumah desain ternama asal Italia, Italdesign, perusahaan menegaskan bahwa rancangan dan konsep utamanya tetap dikerjakan oleh putra-putri Indonesia. Kolaborasi tersebut lebih bertujuan pada penyempurnaan estetika dan desain industri agar i2C mampu bersaing di pasar global.


Spesifikasi Awal (Versi Konsep)

i2C dirancang sebagai SUV listrik 6–7 penumpang, cocok untuk keluarga besar maupun kendaraan operasional pemerintahan.

Beberapa data teknis yang dibagikan pada pameran:

  • Motor listrik tunggal di bagian belakang.

  • Daya sekitar 204 tenaga kuda (hp) dengan torsi 310 Nm.

  • Akselerasi 0–100 km/jam sekitar 9 detik.

  • Kapasitas baterai 83,4 kWh dengan jarak tempuh hingga 617 km dalam satu kali pengisian.

  • Sistem pengisian cepat 150 kW DC dan 11 kW AC.

Meski masih berupa konsep, spesifikasinya tergolong impresif dan sebanding dengan SUV listrik global di kelas menengah.


Identitas Nasional dalam Desain

Salah satu keunikan i2C adalah tampilannya yang sarat simbol nasional. Di bagian depan terpasang lambang Garuda sebagai representasi kekuatan dan kedaulatan bangsa. Sementara di interior, TMI memasukkan sentuhan motif batik pada pola kursi dan panel, menegaskan bahwa ini bukan sekadar mobil, tapi karya dengan jiwa Indonesia.

Desain bodinya dibuat tegas dan proporsional, menonjolkan kesan tangguh khas SUV, namun tetap elegan dan modern.


Target Produksi dan Strategi

TMI menargetkan produksi massal i2C dimulai pada akhir 2027 atau awal 2028, dengan estimasi harga di bawah Rp 500 juta. Dalam tahap awal, mobil ini diproyeksikan akan digunakan untuk kebutuhan pemerintahan dan institusi negara, sebelum nantinya dijual ke masyarakat umum.

Pihak TMI menyebut seluruh platform, sistem elektronik, dan perangkat lunak kendaraan akan dikembangkan di dalam negeri. Namun, beberapa komponen vital seperti baterai dan motor listrik kemungkinan masih diimpor dari mitra global hingga industri lokal siap memproduksinya.


Dukungan Pemerintah

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia akan memiliki mobil buatan sendiri dalam waktu tiga tahun. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan serta dukungan infrastruktur untuk membangun ekosistem otomotif nasional yang kuat.

Pernyataan tersebut membuat banyak pihak meyakini bahwa proyek i2C inilah yang dimaksud sebagai mobil nasional yang tengah disiapkan.


Tantangan yang Dihadapi

Meski ambisi besar ini disambut positif, sejumlah tantangan tetap menanti. Antara lain:

  • Kesiapan rantai pasok komponen lokal yang masih terbatas.

  • Kemampuan produksi massal dan efisiensi biaya.

  • Persaingan dengan merek global kendaraan listrik yang sudah lebih mapan.

  • Kebutuhan regulasi dan insentif yang mendukung industri EV lokal.

TMI juga menegaskan bahwa i2C bukan rebadge atau proyek tempelan, melainkan kendaraan dengan hak kekayaan intelektual (IP) sendiri yang dikembangkan dari nol oleh tim Indonesia.


Proyek i2C menjadi simbol awal dari era baru industri otomotif nasional. Dengan dukungan pemerintah dan visi kemandirian teknologi, mobil ini berpotensi menjadi tonggak sejarah baru setelah berbagai upaya mobil nasional sebelumnya gagal menembus pasar.

Jika semua berjalan sesuai rencana, maka dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan — bahkan memiliki — mobil listrik hasil karya anak bangsa sendiri.

i2C bukan sekadar kendaraan masa depan, tapi cerminan ambisi besar Indonesia untuk berdiri sejajar dengan negara maju dalam industri otomotif dunia.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.