Src Img : detikNews
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, secara terbuka meminta maaf kepada publik atas insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Jawa Barat, pada Minggu, 4 Agustus 2025. Dalam konferensi pers di Jakarta, Didiek dan jajaran manajemen membungkuk sebagai bentuk penyesalan mendalam atas kejadian tersebut.
Kecelakaan terjadi saat KA Argo Bromo Anggrek tengah melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta. Kereta keluar jalur di antara lintasan Cikaum dan Cirebon, menyebabkan empat gerbong anjlok. Beruntung, seluruh 287 penumpang dan 29 kru dilaporkan selamat. Hingga kini, penyebab insiden masih dalam penyelidikan, namun pihak KAI menjanjikan keterbukaan dan akuntabilitas penuh.
Baca Juga : Tom Lembong Laporkan Tiga Hakim ke MA, Desak Evaluasi Penegakan Hukum di Indonesia
Dalam pernyataannya, Didiek memastikan bahwa semua penumpang terdampak akan menerima pengembalian dana (refund) 100 persen. Ia mengakui bahwa kejadian ini sangat memengaruhi rencana perjalanan ribuan orang, dan menyampaikan terima kasih atas kesabaran serta pengertian para pelanggan.
KAI mencatat dampak besar dari insiden ini:
80 perjalanan kereta dibatalkan
42 perjalanan dialihkan
Lebih dari 440.000 penumpang terdampak
22.000 lebih permintaan refund diterima
Kerugian diperkirakan mencapai Rp9,3 miliar
Sebagai langkah cepat, lebih dari 200 personel dikerahkan untuk pemulihan jalur dan pengaturan ulang lalu lintas kereta. Selain itu, KAI juga membuka loket khusus pengembalian dana di berbagai stasiun, dengan proses refund dijanjikan selesai dalam 7x24 jam.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya sistem keselamatan transportasi publik yang tangguh. Meski berhasil menghindari korban jiwa, transparansi dan perbaikan jangka panjang akan jadi kunci dalam menjaga kepercayaan masyarakat.