Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Iran meluncurkan rudal, hanya beberapa jam setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.
Aksi yang tak terduga ini langsung mengejutkan banyak pihak. Pemerintah Iran menyatakan bahwa peluncuran tersebut adalah langkah pertahanan diri atas berbagai provokasi yang terus terjadi. Mereka menegaskan bahwa walaupun ada pengumuman gencatan senjata, Iran tidak akan tinggal diam bila kedaulatan negaranya terus diancam.
Sementara itu, dari Washington, Trump bereaksi keras. Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, ia menulis bahwa Iran telah merusak peluang perdamaian yang baru saja dibangun.
"Kami berusaha membuka jalan damai bagi kawasan, namun Iran justru memilih untuk memprovokasi situasi," tulis Trump.
Di tengah sorotan dunia, salah satu jurnalis CNN berhasil mendapatkan pernyataan langsung dari seorang pejabat pertahanan Iran.
Saat ditanya mengapa Iran tetap meluncurkan rudal setelah pengumuman gencatan senjata, sang pejabat menjawab dengan tegas bahwa Iran tidak bisa begitu saja mempercayai janji-janji dari negara yang selama ini mengabaikan kedaulatan mereka. "Ini adalah hak kami untuk mempertahankan diri," tambahnya.
Siaran berita dari ILTV (Israel Local Television) pun memperkeruh suasana. Dalam laporannya, ILTV menyebut bahwa langkah Iran merupakan pelanggaran serius terhadap proses perdamaian yang tengah diupayakan. Seorang analis keamanan Israel dalam siaran tersebut bahkan memperingatkan bahwa tindakan ini menunjukkan Iran tengah menguji kesabaran komunitas internasional.
Tidak hanya dari pihak-pihak yang terlibat langsung, reaksi juga datang dari komunitas internasional. PBB dan sejumlah negara besar segera menyerukan agar semua pihak menahan diri demi mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
"Situasi saat ini sangat rapuh. Tindakan seperti peluncuran rudal di tengah proses diplomasi berisiko memicu ketidakstabilan yang lebih luas," tegas pernyataan resmi dari Sekjen PBB.
Dari laporan di lapangan, suasana di perbatasan Iran kembali mencekam. Seorang warga yang diwawancarai oleh Al Jazeera mengatakan, "Baru saja kami mendengar kabar tentang gencatan senjata. Belum sempat merasa lega, tiba-tiba suara ledakan menggema di langit."
Hingga kini, situasi di kawasan masih dalam status siaga tinggi. Banyak pihak khawatir, tanpa langkah diplomatik yang cepat, konflik baru bisa pecah kapan saja.