Trending

Iran meminta Israel Kosongkan Lahan Dalam Waktu 24 Jam

Riska
19 Juni 2025
1 menit membaca
Iran meminta Israel Kosongkan Lahan Dalam Waktu 24 Jam
Bagikan:

Iran secara resmi memberikan ultimatum keras kepada Israel: Kosongkan wilayah pendudukan dalam waktu 24 jam, atau siap menerima konsekuensinya. Pesan ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, dengan pernyataan tegas:

“Tidak ada tempat aman—bahkan di bawah tanah.”

Situasi memanas sejak serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni 2025. Target utama Israel mencakup kompleks Natanz, Bushehr, dan Khondab. Serangan tersebut memicu respons cepat dari Iran yang meluncurkan lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke wilayah Israel. Balasan Iran ini menjadi salah satu aksi militer terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Ultimatum 24 jam tersebut bukan sekadar gertakan. Iran memperingatkan bahwa bila Israel tidak segera menarik pasukannya dan menghentikan aktivitas militer di wilayah pendudukan, maka gelombang serangan berikutnya akan lebih dahsyat.

“Tidak ada tempat aman bagi warga Israel. Bahkan bunker-bunker bawah tanah tidak akan cukup melindungi mereka,” tegas pejabat tinggi militer Iran.

Ketegangan ini memicu evakuasi massal di berbagai wilayah Israel. Ribuan warga sipil dan warga negara asing memilih meninggalkan area yang diprediksi menjadi target serangan. Bandara, pelabuhan, hingga jalur darat dipadati oleh gelombang pengungsi yang ingin segera keluar dari zona konflik. Pemerintah Israel pun mulai mengoordinasikan langkah-langkah darurat.

Di sisi lain, Iran mulai melakukan pembatasan komunikasi. Akses internet dan media sosial dibatasi, dengan perintah khusus untuk menghentikan penggunaan WhatsApp dan platform lain yang dianggap bisa mengumpulkan data strategis. Pemerintah Iran mengklaim bahwa pembatasan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dalam negeri.

Respons internasional bermunculan. PBB, Uni Eropa, China, dan Rusia menyerukan penurunan eskalasi secepat mungkin. Dunia khawatir konflik ini bisa meluas, mengingat kawasan Timur Tengah yang sudah lama menjadi titik rawan geopolitik global. Diplomat dari berbagai negara mulai bergerak untuk membuka jalur negosiasi damai.

Selain menandai tingkat keseriusan Iran dalam menghadapi konflik, pernyataan “tidak ada tempat aman” menunjukkan bahwa skala serangan bisa meningkat drastis jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Selain itu, Iran juga menggunakan pernyataan ini untuk memperkuat posisi diplomatik di kawasan, sembari mengirim pesan kuat kepada negara-negara pendukung Israel di Barat.

Ultimatum Iran selama 24 jam telah mengubah peta konflik secara drastis. Saat ini, seluruh mata dunia tertuju pada bagaimana Israel akan merespons.

Apakah akan memilih jalan damai, atau malah terjadi eskalasi yang bisa memicu perang terbuka berskala besar di kawasan Timur Tengah?

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.