Umum

Israel Diduga Bersiap Menyerang Kapal Flotilla di Perairan Menuju Gaza

Riska
1 Oktober 2025
1 menit membaca
Israel Diduga Bersiap Menyerang Kapal Flotilla di Perairan Menuju Gaza
Bagikan:

Gaza – Ketegangan meningkat di Laut Mediterania setelah muncul laporan bahwa Israel bersiap menyerang atau menghentikan laju kapal Flotilla yang tengah menuju Jalur Gaza membawa bantuan kemanusiaan. Konvoi kapal sipil internasional itu dilaporkan berisi relawan, aktivis, serta logistik berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya untuk warga Gaza.

Beberapa sumber dari penyelenggara misi kemanusiaan menyebutkan bahwa armada tersebut mulai dikepung oleh kapal perang Israel saat mendekati zona laut yang diklaim sebagai area blokade. Para aktivis menegaskan misi ini murni kemanusiaan dan menolak tudingan bahwa kapal membawa persenjataan.

Sejak bertahun-tahun, Israel menerapkan blokade laut ketat terhadap Gaza, dengan alasan keamanan dan pencegahan penyelundupan senjata kepada kelompok bersenjata. Namun, kebijakan ini menuai kritik luas dari komunitas internasional karena dianggap memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Upaya menembus blokade melalui konvoi kemanusiaan bukan kali pertama dilakukan. Pada 2010, insiden mematikan terjadi ketika pasukan Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, salah satu kapal dalam armada Flotilla, yang mengakibatkan korban jiwa di pihak aktivis. Peristiwa itu memicu kecaman dunia dan menimbulkan keretakan diplomatik antara Israel dengan sejumlah negara.

Menurut laporan terbaru dari media pro-Palestina dan pernyataan para aktivis, ada kekhawatiran bahwa Israel akan mengulangi tindakan serupa dengan cara menembak, mengepung, atau memaksa kapal Flotilla berhenti. Beberapa aktivis menyebut ancaman serangan bisa terjadi kapan saja saat kapal mendekat ke perairan Gaza.

Sementara itu, pihak militer Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai target spesifik kapal tersebut. Namun, Israel berulang kali menegaskan bahwa pihaknya berhak melakukan intersepsi terhadap setiap kapal yang mencoba menembus blokade Gaza.

Sejumlah organisasi hak asasi manusia dan negara pendukung Palestina mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan terhadap kapal sipil yang membawa bantuan. Mereka menegaskan bahwa intervensi bersenjata terhadap misi kemanusiaan akan melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Laut dan aturan perlindungan sipil dalam konflik bersenjata.

Pemerhati politik Timur Tengah memperingatkan, jika serangan benar terjadi, dampaknya bisa memicu gelombang protes global dan memperburuk isolasi diplomatik Israel.

Situasi di perairan Mediterania kini memasuki fase genting. Nasib kapal Flotilla, relawan internasional di dalamnya, serta bantuan kemanusiaan yang mereka bawa, akan menjadi sorotan dunia dalam beberapa jam dan hari ke depan.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.