Joget Aura Farming: Bocah di Atas Perahu yang Viral di Media Sosial
Viral di Tengah Tradisi Pacu Jalur
Sebuah cuplikan video menampilkan seorang bocah sedang berjoget di atas perahu saat Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi, Riau. Gerakan tangannya yang perlahan, ekspresi wajah yang tenang, dan irama tubuhnya yang konsisten membuat netizen menjulukinya sebagai Joget Aura Farming. Video ini dengan cepat menyebar di media sosial, terutama TikTok dan Instagram, mencuri perhatian jutaan orang.

Bukan Sekadar Joget, Tapi Penuh Makna
Meski terlihat seperti joget biasa, gaya sang bocah memunculkan beragam interpretasi dari netizen. Ada yang menyebut gerakan itu seperti meditasi terbuka, menebar energi positif, hingga membawa nuansa spiritual. Tak sedikit yang mengedit ulang video ini dengan backsound menenangkan atau remix jenaka—menambah daya tariknya di dunia maya.
Baca juga : Strategi Posting TikTok agar Masuk FYP meskipun Follower Masih Sedikit
Merambah ke Mancanegara
Uniknya, fenomena ini tak hanya ramai di Indonesia. Video sang bocah bahkan menembus batas negara, muncul di akun-akun luar negeri dengan caption bahasa asing. Sejumlah kreator konten dari Thailand, Filipina, hingga Amerika membuat ulang versinya sendiri—baik sebagai hiburan maupun bentuk kekaguman. Tagar seperti #AuraFarmingDance
dan #LittleZenMaster
ikut trending secara global.
Baca juga : Cara Menggunakan ChatGPT untuk Membuat Konten Promosi yang Menarik
Tradisi Lokal yang Ikut Terangkat
Viralnya joget ini juga berdampak positif terhadap eksistensi Pacu Jalur sebagai warisan budaya Riau. Banyak warganet yang baru tahu tentang tradisi balap perahu unik ini, dan mulai mencari tahu latar belakangnya. Bupati setempat bahkan memprediksi penonton Pacu Jalur 2025 bisa meningkat drastis berkat efek viral sang bocah.
Baca juga : Contoh Roadmap Digitalisasi yang Efektif untuk UKM di Indonesia
Penutup
Fenomena Joget Aura Farming adalah contoh bagaimana momen kecil bisa membawa pengaruh besar. Di tengah riuhnya media sosial, seorang bocah dengan ekspresi damai di atas perahu mampu menyatukan dunia maya, mengenalkan budaya lokal, dan memberi jeda ketenangan yang jarang ditemui. Bisa jadi ini bukan sekadar tren sesaat—tapi simbol baru dari healing digital ala Indonesia.
Baca juga : Upin & Ipin Universe: Game Open‑World Triple‑A dari Malaysia