1. Latar Belakang: Transformasi Sistem Kereta Api Malaysia
Proyek Gemas–JB Electrified Double Track merupakan fase terakhir Program Elektrifikasi Jalur Pantai Barat Malaysia, yang pertama kali dicanangkan sejak 2011 .
Proyek bernilai RM9,5 miliar ini memasang rel ganda bertegangan 25 kV AC dengan desain kecepatan hingga 160 km/jam .
2. Waktu Tempuh yang Disingkat: JB–KL dalam Setengah Waktu
ETS versi baru diperkirakan memangkas perjalanan Johor Bahru–Kuala Lumpur dari 7 jam (dengan kereta diesel) menjadi 3,5–4,5 jam tergantung layanan (silver, gold, platinum, express)
Menurut sumber lain, rata-rata perjalanan sekitar 4,5 jam pada peluncuran awal di Agustus 2025 .
3. Kenyamanan dan Fasilitas Modern
Kereta ETS3 memiliki 312 kursi (termasuk business class), tersedia Wi-Fi, port USB, ruang bagasi luas, dan fasilitas lainnya seperti meja makan di coach F&B
Layanan harian mencapai 22–40 perjalanan, dengan kapasitas sekitar 300–500 penumpang per trip, melayani hingga 3.000 penumpang per hari .
4. Sinergi dengan RTS: Jalan Menuju Alternatif Lebih Cepat dari Singapura
RTS Link, jembatan transit cepat lintas batas Johor–Singapura, ditargetkan rampung Desember 2026 dan menghubungkan Bukit Chagar (JB) dengan Woodlands North (Singapura), lengkap dengan fasilitas imigrasi/gurasi CIQ di kedua stasiun .
Kombinasi RTS + ETS memungkinkan perjalanan dari Singapura ke KL kurang dari 4 jam, termasuk waktu imigrasi dan transit .
5. Potensi sebagai Pengganti (Sementara atau Jangka Menengah) HSR?
HSR (High-Speed Rail) dari KL ke Singapura—dengan kecepatan hingga 320 km/jam dan waktu tempuh 90 menit—telah dibatalkan pada 2021, namun rencana pembangkitan kembali (revive) sedang dibahas dan diarahkan ke sektor swasta saat ini .
ETS sebagai solusi realistis dan lebih cepat terealisasi, menawarkan alternatif yang lebih murah dan cukup efisien untuk masyarakat umum dan turis. Transport expert Rosli Azad Khan menyatakan ETS ini kompetitif terhadap road transport, bus, maupun penerbangan murah, terutama saat digabungkan dengan RTS .
6. Tantangan & Harapan ke Depan
Tantangan:
Proyek mengalami sejumlah penundaan sejak dimulai 2017—terkait pengadaan lahan, tes kelistrikan, dan lainnya .
Kepercayaan publik perlu dibangun ulang agar pengguna yakin dengan rasional waktu penyelesaian.
Harapan:
Pariwisata Johor diprediksi akan tumbuh, terutama saat visit malaysia 2026—tour dari Singapura bisa lebih mudah, dan kota seperti Segamat bahkan sudah merasakan efek positif ekonomi lokal seperti di musim durian
Ringkasan Perbandingan
Aspek | ETS JB–KL (2025) | HSR KL–SG (Proposed) |
---|---|---|
Waktu Tempuh JB–KL | 3,5–4,5 jam | HSR: 90 menit (KL–SG) |
Status Proyek | Final fase dijadwalkan selesai akhir 2025 | Dibatalkan, revival masih sedang dibahas |
Biaya | Lebih terjangkau, ramah penumpang | Mahal, target segmen premium |
Infrastruktur | Rel ganda + sinyal modern | Rel khusus kecepatan tinggi |
Integrasi Lintas Batas | Dapat lewat RTS + ETS | HSR langsung KL-Singapura |
Kesimpulan
Kereta ETS yang melayani rute Kuala Lumpur–Johor Bahru merupakan langkah besar dalam modernisasi transportasi Malaysia. Meskipun tak secepat HSR, ETS menawarkan solusi riil—lebih cepat, nyaman, eco-friendly, dan terjangkau, terutama ketika dikombinasikan dengan RTS untuk konektivitas lintas negara. Bagi saat ini dan beberapa tahun mendatang, ETS adalah alternatif paling viable untuk menggantikan kebutuhan perjalanan cepat antara Kuala Lumpur dan Singapura—dengan potensi memperkuat mobilitas regional dan pariwisata.