Kondisi Kashmir setelah serangan India kembali menjadi sorotan dunia. Wilayah yang telah lama diperebutkan antara India dan Pakistan kini kembali memanas, menyusul serangan rudal yang diluncurkan oleh India pada awal Mei 2025. Serangan tersebut memicu eskalasi ketegangan militer yang membuat ribuan warga sipil hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
Sejak serangan militer pertama, tercatat lebih dari 30.000 warga Kashmir mengungsi dari desa-desa yang dekat dengan Line of Control (LoC) — garis pemisah tidak resmi antara India dan Pakistan. Banyak dari mereka kini tinggal di kamp pengungsian darurat tanpa akses layak ke air bersih, makanan, dan layanan medis.
“Kami tidak tahu harus ke mana. Rumah kami hancur. Anak-anak trauma dengan suara ledakan,” ujar Shafiq Ahmad, warga Kashmir Selatan.
Sekolah dan Fasilitas Umum Ditutup
Pemerintah lokal di wilayah Jammu dan Kashmir memerintahkan penutupan seluruh sekolah dan universitas, serta membatasi akses internet untuk “alasan keamanan nasional.” Namun, bagi warga sipil, kebijakan ini hanya menambah beban psikologis dan memperburuk kondisi sosial ekonomi.
Transportasi umum lumpuh, dan akses ke wilayah pedalaman hampir tidak mungkin karena jalan-jalan diblokir oleh militer.
Situasi Keamanan Masih Tegang
Pasukan militer India memperketat patroli di sepanjang perbatasan. Helikopter tempur dan drone militer terlihat beroperasi hampir setiap malam. Sementara itu, militer Pakistan disebut juga meningkatkan kesiagaan, mengantisipasi kemungkinan serangan balasan.
Bentrok senjata ringan dan tembakan artileri sempat terdengar selama beberapa malam berturut-turut di daerah Kupwara dan Poonch.
PBB dan berbagai organisasi HAM internasional menyuarakan keprihatinan terhadap nasib warga sipil di Kashmir. Human Rights Watch menyebutkan bahwa “penggunaan kekuatan berlebihan dan blokade informasi hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.”
Sementara itu, beberapa negara seperti Turki dan Malaysia menyerukan dialog damai, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda deeskalasi dari kedua belah pihak.
Kondisi Kashmir setelah serangan India mencerminkan dampak nyata dari konflik geopolitik terhadap rakyat biasa. Di balik strategi militer dan retorika politik, ada jutaan nyawa yang terdampak langsung oleh kekerasan dan ketidakpastian.
Masyarakat internasional kini berharap agar India dan Pakistan segera menurunkan ketegangan dan membuka ruang dialog, sebelum situasi memburuk menjadi konflik berskala besar yang tak hanya mengancam kawasan, tapi juga perdamaian dunia.