Trending

Kosmos 482 Diprediksi akan jatuh mengantam Bumi

Riska
14 Mei 2025
1 menit membaca
Kosmos 482 Diprediksi akan jatuh mengantam Bumi
Bagikan:

Sebuah objek luar angkasa besar dari satelit Kosmos milik Rusia dilaporkan tengah meluncur kembali ke Bumi. Berita ini langsung mencuri perhatian para pengamat antariksa dan masyarakat global karena sampah antariksa ini cukup besar dan bisa bertahan saat memasuki atmosfer.

Kosmos adalah nama seri dari ratusan satelit buatan Rusia (dulu Uni Soviet) yang diluncurkan sejak tahun 1960-an. Banyak dari satelit ini sudah tidak aktif, namun masih mengorbit Bumi sebagai “sampah antariksa”.

Kini, salah satu objek dari seri Kosmos tersebut diprediksi akan mengalami deorbit, yaitu keluar dari jalur orbit dan ditarik kembali oleh gravitasi Bumi.

Kemungkinan jatuh di area padat penduduk sangat kecil, karena 70% permukaan Bumi adalah laut, ditambah wilayah hutan, gurun, dan daerah terpencil.

Seiring meningkatnya peluncuran satelit dari berbagai negara dan perusahaan, orbit Bumi kini penuh dengan serpihan logam dan sisa teknologi lama. Tanpa pengelolaan yang baik, ini bisa menyebabkan:

  • Tabrakan antar satelit,

  • Gangguan komunikasi global,

  • Ancaman bagi misi luar angkasa masa depan.

Lembaga-lembaga seperti NASA, ESA, dan badan antariksa Rusia (Roscosmos) terus memantau pergerakan sampah luar angkasa. Teknologi pelacakan kini mampu memperkirakan waktu dan lokasi jatuhnya objek antariksa dengan akurasi yang meningkat.

Beberapa startup juga tengah mengembangkan solusi “pembersih luar angkasa” seperti jaring dan robot yang bisa menangkap dan mengarahkan ulang puing-puing

Setelah lebih dari 53 tahun mengorbit Bumi, sampah antariksa dari satelit Rusia Kosmos 482 akhirnya kembali memasuki atmosfer dan jatuh ke Bumi pada 10 Mei 2025. Satelit ini awalnya diluncurkan pada tahun 1972 sebagai bagian dari misi Venera untuk mengeksplorasi Venus, namun gagal mencapai tujuannya dan tetap berada di orbit Bumi sejak saat itu.

Menurut Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, Kosmos 482 jatuh ke Samudra Hindia bagian barat Jakarta, Indonesia, pada pukul 06:24 UTC (13:24 WIB) pada 10 Mei 2025. Meskipun demikian, terdapat perbedaan dalam laporan mengenai lokasi pasti jatuhnya objek ini, dengan beberapa lembaga pelacak orbit memberikan estimasi yang berbeda

Kosmos 482 dirancang untuk menahan kondisi ekstrem atmosfer Venus, sehingga memiliki struktur yang sangat kuat dan tahan panas. Hal ini membuatnya berpotensi bertahan saat memasuki kembali atmosfer Bumi, berbeda dengan sebagian besar sampah antariksa yang biasanya terbakar habis. Namun, hingga saat ini, tidak ada laporan tentang kerusakan atau cedera akibat jatuhnya satelit ini, dan kemungkinan besar puing-puingnya jatuh di area yang tidak berpenghuni atau di lautan.

Jatuhnya sampah antariksa seperti Kosmos memang bukan peristiwa yang bisa dianggap sepele, tapi bukan juga alasan untuk panik. Pemantauan terus dilakukan, dan kemungkinan bahaya terhadap manusia masih sangat kecil.

Langit mungkin terlihat tenang, tapi orbit Bumi kini penuh sesak. Saatnya kita ikut peduli pada kebersihan luar angkasa.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.