Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Jeddah Corniche itu, Verstappen mendapat penalti waktu akibat pelanggaran prosedur saat pit stop. Keputusan steward sempat menuai kontroversi di kalangan pengamat dan fans F1, mengingat situasi di trek yang cukup kompleks.
Namun, alih-alih melontarkan kritik seperti yang beberapa kali pernah terjadi di musim-musim sebelumnya, Verstappen memilih untuk menahan diri. Saat diwawancarai media seusai balapan, juara dunia tiga kali itu hanya memberi jawaban singkat dan diplomatis.
"Saya rasa saya tidak perlu berkomentar soal itu. Yang penting kami tetap fokus ke balapan berikutnya," ucap Verstappen singkat.
Selain itu, Verstappen juga sepertinya menyadari risiko serangan warganet di media sosial. Setiap komentar pedas atau sindiran soal keputusan balapan kerap viral dan memancing reaksi keras dari fans F1 di seluruh dunia.
"Max sudah cukup pengalaman soal ini. Dia tahu satu kalimat emosional saja bisa dibesar-besarkan di Twitter dan Instagram," ujar salah satu pengamat F1, Ted Kravitz, di siaran pasca-race.
Dengan memilih untuk bungkam, Verstappen tidak hanya menghindari potensi hukuman dari FIA, tapi juga menjaga citranya di hadapan publik dan komunitas F1 online.
Gunakan AI Chatbot dari Bablast.id yang siap balas chat WA 24 Jam Penuh cuma 25 Ribu. BELI DISINI
Meski insiden penalti tersebut membuatnya gagal meraih hasil maksimal di GP Arab Saudi, Verstappen menegaskan bahwa dirinya dan tim kini fokus menatap seri berikutnya. Red Bull Racing masih menjadi kandidat kuat juara dunia musim ini, dengan performa mobil RB21 yang tetap dominan di sebagian besar sirkuit.
"Kami akan evaluasi apa yang terjadi di Jeddah dan berusaha lebih baik di balapan berikutnya," kata Verstappen.
GP Australia yang akan digelar dua pekan mendatang bakal menjadi ajang pembuktian apakah Verstappen dan Red Bull bisa kembali ke jalur kemenangan.