1. Ancaman Nuklir yang Meningkat
Pada pertengahan Juni 2025, intelijen Israel menemukan bahwa Iran telah memperkaya lebih dari 400 kg uranium hingga 60% kemurnian—tanda bahwa mereka sangat mendekati ambang sensitivitas untuk senjata nuklir (~90%) en.wikipedia.orgtimesofindia.indiatimes.com+2thetimes.co.uk+2en.wikipedia.org+2. Serangan ini dilakukan menjelang pembicaraan nuklir AS–Iran yang akan digelar, untuk mencegah Iran mencapai "titik tanpa kembali".
2. Operasi “Operation Rising Lion”
Serangan ini dilancarkan pada 13 Juni 2025 dengan kode “Operation Rising Lion” menggunakan lebih dari 200 pesawat tempur, drone, dan serangan siber. Sasaran utamanya mencakup fasilitas nuklir di Natanz & Isfahan, infrastruktur rudal balistik IRGC, hingga tokoh-tokoh penting Iran seperti ilmuwan nuklir dan komandan militer middleeast.observer+5en.wikipedia.org+5timesofindia.indiatimes.com+5.
3. Menekan Rezim Khamenei
Menurut PM Netanyahu, tujuan utamanya bukan sekadar menghentikan program nuklir atau rudal, tapi melemahkan rezim Ayatollah Khamenei agar kehilangan kemampuan memperkuat pengaruhnya di wilayah itu . Operasi ini ditujukan untuk “menguras kemampuan rezim Iran untuk proyeksi kekuatan dan kohesi internal.”
4. Waktu yang Tepat
Faktor global dan regional membuat momen ini cocok:
Kelumpuhan aliansi Iran di Lebanon (Hezbollah) dan Gaza mengurangi potensi balasan reuters.com+1en.wikipedia.org+1.
Koordinasi dengan dukungan tak langsung dari AS—yang telah memasukkan Israel ke Centcom—membuat jalur udara dan pemberdayaan diplomatik lebih kuat .
5. Taktik Perang Hibrida
Serangan ini bukan sekadar serangan udara. Mossad berhasil menyelundupkan drone mini ke Iran, menghancurkan sistem pertahanan dan peluncur rudal sebelum serangan udara besar dimulai en.wikipedia.org. Model pendekatan ini menandai evolusi perang canggih: intelijen rahasia + serangan udara presisi + operasi siber.
6. Sasaran Simbolis & Strategis
Target serangan mencakup:
Infrastruktur nuklir & rudal.
Media pemerintah, kantor kepolisian, dan simbol rezim untuk melemahkan moral dan kontrol domestik .
7. Reaksi Global & Risiko Eskalasi
Serangan ini memicu reaksi internasional yang beragam. AS belum masuk secara langsung, tapi AS siap mendukung Israel jika ada kemajuan menuju konsesi Iran . Sementara itu, negara-negara Teluk mengamati situasi dengan hati-hati, menyadari bahwa ketidakstabilan lebih lanjut bisa muncul dari runtuhnya rezim di Iran atau naiknya kekuatan garis keras .
✍️ Ringkasan
Alasan Utama | Penjelasan Singkat |
---|---|
1. Cegah Nuklir Iran | Menghentikan Iran sebelum mereka capai senjata nuklir |
2. Tekan Rezim Khamenei | Menyerang pondasi kekuasaan simbolik rezim Iran |
3. Waktu Tepat | Momentum kelemahan aliansi Iran & dukungan AS tidak langsung |
4. Perang Hibrida | Kombinasi drone + intel + udara jadi model baru |
5. Risiko & Reaksi | Bisa memicu eskalasi; dukungan terbatas dari AS & negara Teluk ambivalen |
Serangan ini menunjukkan perubahan paradigma Israel: dari operasi rahasia dan serangan simbolik menjadi ofensif langsung yang ambisius dan ekstensif. Namun, keberhasilan jangka panjang tergantung pada apakah Iran mau memberikan konsesi nyata—atau justru memilih balasan keras.