Beberapa tahun terakhir, nama Sunda Empire sempat menghebohkan publik Indonesia. Muncul sebagai gerakan yang mengklaim dirinya sebagai kekaisaran global dengan pusat kekuasaan di Nusantara, banyak orang mempertanyakan: Apa sebenarnya tujuan Sunda Empire? Dan mengapa ada dorongan untuk membangunnya kembali?
Di balik kontroversi dan candaan yang beredar di media sosial, ada satu hal yang tidak bisa diabaikan—kerinduan akan kejayaan masa lalu dan harapan akan tatanan dunia yang lebih adil.
1. Menghidupkan Identitas Budaya yang Kian Terkikis
Sunda Empire mungkin terdengar bombastis, tapi bagi sebagian orang, ia mewakili simbol kebangkitan budaya lokal. Di tengah arus globalisasi yang masif, budaya Sunda dan warisan Nusantara sering terpinggirkan oleh budaya asing yang terus mendominasi.
Membangun Sunda Empire, dalam konteks ini, bisa dimaknai sebagai usaha merevitalisasi jati diri bangsa, khususnya masyarakat Sunda, dengan cara yang unik dan penuh simbolisme.
2. Protes Diam terhadap Sistem Dunia yang Tidak Adil
Sunda Empire juga bisa dipahami sebagai bentuk kritik sosial terhadap sistem global yang dinilai timpang. Banyak yang melihat bahwa tatanan dunia saat ini terlalu dikendalikan oleh segelintir negara besar, sementara negara-negara berkembang seperti Indonesia hanya menjadi penonton.
Dengan membayangkan sebuah “empire” baru, gerakan ini mencoba menawarkan narasi alternatif: bagaimana jika Indonesia menjadi pusat dunia? Bagaimana jika Nusantara menjadi pemain utama, bukan hanya pengikut?
3. Membangun Kesadaran Kolektif akan Potensi Bangsa
Di balik segala klaim tidak masuk akal, Sunda Empire sebenarnya mengajak kita untuk berpikir ulang soal potensi besar yang dimiliki Indonesia. Dari letak geografis strategis, kekayaan alam, hingga keberagaman budaya—semua elemen itu seharusnya bisa menjadi modal membangun kejayaan baru.
Alih-alih hanya sebagai bahan olok-olok, ide seperti Sunda Empire bisa menjadi titik tolak untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan kepercayaan diri rakyat Indonesia.
4. Ruang Imajinasi di Tengah Kejenuhan Realitas
Tak bisa dipungkiri, sebagian masyarakat merasa letih dengan realitas politik dan ekonomi yang tidak berubah. Di tengah kejenuhan itu, Sunda Empire hadir sebagai bentuk pelarian sekaligus harapan akan dunia yang lebih baik—walau dalam bentuk yang utopis dan penuh simbol.
Imajinasi kolektif kadang dibutuhkan untuk memicu semangat baru. Meskipun bersifat fiksi, gerakan seperti ini mengingatkan kita bahwa perubahan besar sering kali lahir dari mimpi yang dianggap gila.
Jadi, mengapa Sunda Empire perlu dibangun? Bukan dalam arti harfiah sebagai kekaisaran, tapi sebagai simbol perlawanan terhadap ketimpangan, sebagai pengingat akan kekayaan budaya kita, dan sebagai ruang aspirasi untuk masa depan yang lebih adil dan berdaulat.
Di tengah dunia yang semakin kompleks dan tidak pasti, kadang dibutuhkan gagasan liar untuk membangkitkan kesadaran—dan mungkin, Sunda Empire adalah salah satunya.