Umum

Netanyahu Murka Setelah Sejumlah Negara Akui Kemerdekaan Palestina

Riska
24 September 2025
1 menit membaca
Netanyahu Murka Setelah Sejumlah Negara Akui Kemerdekaan Palestina
Bagikan:

Jakarta, September 2025 — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meluapkan kemarahan setelah gelombang pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina datang dari sejumlah negara besar. Inggris, Kanada, Australia, Portugal, Prancis, dan beberapa negara Eropa lain secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, sebuah langkah yang menandai perubahan besar dalam diplomasi internasional.

Gelombang Pengakuan Palestina

Dalam dua pekan terakhir, dukungan internasional terhadap Palestina meningkat tajam. Negara-negara yang sebelumnya berhati-hati kini secara terbuka menyatakan bahwa solusi dua negara—Israel dan Palestina berdampingan—merupakan jalan keluar paling realistis dari konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.

Langkah ini disambut hangat oleh Otoritas Palestina dan berbagai kelompok pro-perdamaian. Namun, bagi pemerintahan Netanyahu, pengakuan sepihak tersebut dipandang sebagai ancaman serius.

Reaksi Keras Netanyahu

Dalam konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu menyebut keputusan negara-negara itu sebagai “reward for terrorism” atau penghargaan terhadap terorisme. Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan pernah menerima pendirian negara Palestina di wilayah barat Sungai Yordan.

“Pengakuan semacam ini hanya memperkuat kelompok-kelompok yang menolak keberadaan Israel,” ujarnya. Netanyahu bahkan mengisyaratkan akan menindaklanjuti dengan kebijakan balasan, termasuk memperluas pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan meninjau hubungan diplomatik dengan negara-negara yang memberi pengakuan.

Alasan Kemarahan

Pemerintah Israel berpendapat bahwa pengakuan sepihak mengurangi tekanan agar Palestina bernegosiasi langsung dengan Israel. Netanyahu menuding pengakuan itu justru memperlemah upaya menjaga keamanan regional, terutama ketika Hamas—yang oleh Israel dianggap organisasi teroris—masih memiliki pengaruh besar di Gaza.

Dampak Diplomatik

Langkah Inggris, Kanada, Australia, dan negara lain jelas mengguncang hubungan dengan Israel. Duta besar beberapa negara dilaporkan telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Israel sebagai bentuk protes. Di sisi lain, pengakuan ini meningkatkan tekanan global agar Israel membuka kembali pembicaraan damai yang telah lama buntu.

Pengamat menilai dukungan internasional bagi Palestina kini berada di titik terkuat dalam beberapa dekade terakhir. Namun, tanpa kesepakatan keamanan dan pembagian wilayah yang jelas, konflik di lapangan diperkirakan tetap berlanjut.

Jalan Panjang Menuju Perdamaian

Meski pengakuan negara-negara besar memberi harapan baru bagi rakyat Palestina, masa depan solusi dua negara masih penuh tantangan. Kebijakan pemukiman Israel yang kian meluas dan penolakan tegas Netanyahu membuat negosiasi damai semakin rumit.


Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.