Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus melaju tanpa henti. Yang terbaru, para ilmuwan telah mengembangkan AI revolusioner yang mampu memprediksi perilaku manusia di hampir semua situasi. Ya, kamu tidak salah baca – AI ini bisa membaca situasi dan memprediksi apa yang akan dilakukan seseorang hanya berdasarkan data perilaku dan konteks sebelumnya.
Seberapa Akurat Teknologinya?
AI ini bukan sekadar alat analitik biasa. Ia dilatih menggunakan jutaan skenario sosial, rekaman interaksi, hingga simulasi kehidupan nyata. Hasilnya? AI ini mampu memprediksi tindakan seseorang dengan akurasi mencapai 90% dalam uji coba laboratorium.
Contohnya, AI bisa menebak:
Apakah seseorang akan menolong orang lain dalam keadaan darurat
Apakah seorang pembeli akan melanjutkan pembelian atau batal
Bahkan respon seseorang terhadap konflik atau tekanan emosional
Sistem ini menggabungkan model pembelajaran mesin (machine learning) dengan teori psikologi perilaku manusia. AI tidak hanya membaca data, tapi juga memahami motif, kebiasaan, dan pola tindakan manusia berdasarkan berbagai variabel — mulai dari usia, lokasi, kondisi sosial, hingga emosi terkini.
Manfaat & Potensi Ancaman
Manfaat potensial:
Bisa digunakan dalam layanan pelanggan otomatis, untuk memprediksi dan mengarahkan kebutuhan pengguna
Berguna dalam keamanan publik, seperti memprediksi perilaku mencurigakan di tempat umum
Cocok untuk pengembangan game, VR, dan simulasi interaktif, membuat karakter terasa lebih realistis
Di sisi lain, teknologi ini menimbulkan kekhawatiran besar soal privasi dan etika. Kalau AI bisa menebak apa yang akan kamu lakukan, apakah itu berarti kamu kehilangan kendali atas pilihanmu sendiri?
Banyak pihak mempertanyakan:
Siapa yang mengendalikan data ini?
Apakah pengguna tahu bahwa perilakunya sedang dianalisis?
Apakah ini bentuk manipulasi perilaku yang terselubung?
Apa Kata Para Ahli?
“Ini adalah langkah besar dalam pemahaman teknologi terhadap manusia, tapi juga pengingat bahwa kita harus berhati-hati menggunakan kekuatan sebesar ini,” ujar Dr. Linda Moore, pakar AI dari Stanford.
Beberapa peneliti bahkan menyarankan agar teknologi ini diatur secara ketat sebelum diterapkan secara luas di masyarakat umum.
AI yang bisa memprediksi perilaku manusia adalah inovasi besar, tapi juga membawa tanggung jawab besar. Teknologi ini berpotensi membuat sistem jadi lebih pintar dan efisien, namun kita tidak boleh lengah terhadap risiko penyalahgunaannya.