Pemulihan infrastruktur pascabencana di sejumlah wilayah Sumatra terus menunjukkan perkembangan signifikan. Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait mempercepat perbaikan berbagai fasilitas vital yang terdampak bencana alam, khususnya jaringan jalan nasional yang menjadi urat nadi mobilitas masyarakat dan distribusi logistik. Hingga saat ini, sekitar 81 persen ruas jalan nasional yang sebelumnya terdampak bencana dilaporkan telah kembali fungsional dan dapat dilalui kendaraan, baik untuk keperluan masyarakat umum maupun aktivitas ekonomi.
Percepatan pemulihan ini dilakukan untuk memastikan konektivitas antarwilayah di Sumatra tetap terjaga, terutama di daerah yang sempat terisolasi akibat longsor, banjir, atau kerusakan badan jalan. Pemerintah memprioritaskan penanganan pada jalur strategis yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi, kawasan industri, serta akses menuju fasilitas pelayanan publik seperti rumah sakit dan pusat distribusi bahan pokok. Selain perbaikan darurat, beberapa ruas jalan juga mulai masuk tahap rehabilitasi permanen agar lebih tahan terhadap potensi bencana di masa mendatang.
Selain jalan nasional, upaya pemulihan juga mencakup jembatan, drainase, dan infrastruktur pendukung lainnya yang rusak akibat bencana. Pemerintah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan proses perbaikan berjalan sesuai target, tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan kualitas konstruksi. Penggunaan teknologi dan metode kerja yang lebih cepat turut diterapkan agar pengerjaan di lapangan dapat selesai dalam waktu singkat.
Dengan semakin banyaknya ruas jalan yang kembali berfungsi, aktivitas masyarakat secara bertahap mulai pulih. Arus transportasi barang dan jasa kembali lancar, sehingga membantu menekan potensi kenaikan harga kebutuhan pokok di wilayah terdampak. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan sisa perbaikan secepat mungkin, sekaligus memperkuat ketahanan infrastruktur agar dampak bencana serupa dapat diminimalkan di kemudian hari.