Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi pada paru-paru yang cukup berbahaya. Kondisi ini terjadi ketika kantung udara di dalam paru-paru meradang dan terisi cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Pneumonia bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.
Asal Usul Pneumonia
Istilah pneumonia berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata pneumon yang berarti paru-paru. Penyakit ini sudah dikenal sejak zaman kuno, bahkan Hippocrates (bapak kedokteran) telah menuliskan gejala yang mirip dengan pneumonia sekitar 400 SM. Namun, penyebab pastinya baru diketahui setelah ditemukannya bakteri dan virus melalui penelitian medis modern.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh infeksi yang menyerang paru-paru. Ada beberapa pemicu utama, yaitu:
Bakteri – Penyebab paling umum adalah Streptococcus pneumoniae.
Virus – Termasuk virus influenza, RSV (respiratory syncytial virus), hingga virus corona.
Jamur – Biasanya menyerang orang dengan sistem imun yang lemah.
Faktor Risiko – Perokok, orang dengan daya tahan tubuh lemah, lansia, anak-anak, atau penderita penyakit kronis lebih rentan terkena pneumonia.
Gejala Pneumonia
Beberapa gejala yang sering muncul antara lain:
Batuk berdahak atau kering
Sesak napas
Nyeri dada saat bernapas atau batuk
Demam tinggi, menggigil, dan tubuh terasa lemah
Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan cepat.
Konsumsi yang Dianjurkan untuk Penderita Pneumonia
Selain obat medis yang diberikan dokter (antibiotik atau antivirus sesuai penyebab), penderita pneumonia juga perlu memperhatikan asupan makanan dan minuman, antara lain:
Air putih – Membantu mengencerkan dahak dan mencegah dehidrasi.
Buah kaya vitamin C – Jeruk, kiwi, stroberi, dan pepaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sayuran hijau – Bayam, brokoli, dan kale kaya akan antioksidan.
Protein sehat – Ikan, telur, tahu, dan tempe penting untuk mempercepat pemulihan.
Sup hangat – Seperti sup ayam, dapat membantu melegakan saluran pernapasan.
👉 Sebaiknya hindari makanan berlemak berlebihan, minuman bersoda, dan rokok, karena bisa memperburuk kondisi paru-paru.
Tips Mengatasi Pneumonia dengan Pola Hidup Sehat
Selain obat dari dokter, ada beberapa tips sederhana yang bisa membantu pemulihan lebih cepat:
Istirahat cukup – Biarkan tubuh fokus melawan infeksi.
Minum banyak cairan – Minimal 8 gelas per hari untuk mencegah dehidrasi dan mengencerkan dahak.
Makan bergizi seimbang – Perbanyak buah, sayur, dan protein sehat.
Hindari rokok dan alkohol – Keduanya memperburuk kondisi paru-paru.
Gunakan humidifier atau hirup uap hangat – Membantu melegakan pernapasan.
Tetap kontrol ke dokter – Jangan hentikan obat antibiotik/antivirus tanpa anjuran dokter.
Bagaimana Jika Penderita Pneumonia Punya Riwayat Kolesterol, Asam Urat, dan Tekanan Darah Tinggi?
Penderita dengan riwayat penyakit metabolik dan kardiovaskular memang harus lebih hati-hati dalam memilih makanan:
1. Jika Punya Kolesterol Tinggi
Pilih protein tanpa lemak (ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe).
Hindari gorengan, santan, dan daging berlemak.
Konsumsi oat, alpukat, dan kacang-kacangan secukupnya untuk membantu menurunkan kolesterol.
2. Jika Punya Asam Urat
Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah berlebihan, seafood tertentu (udang, kerang).
Pilih buah rendah purin seperti apel, pir, pepaya, dan sayur hijau (kecuali bayam & kangkung berlebihan).
Perbanyak air putih untuk membantu membuang asam urat lewat urin.
3. Jika Punya Tekanan Darah Tinggi
Kurangi garam, makanan instan, dan makanan olahan.
Pilih makanan dengan kandungan kalium tinggi (pisang, jeruk, bayam) yang membantu menurunkan tekanan darah.
Hindari kopi berlebihan dan minuman berenergi.
Kesimpulan
Pneumonia adalah penyakit pernapasan serius yang asal usulnya sudah dikenal sejak zaman kuno, disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan, daya tahan tubuh, serta pola hidup sehat. Jika sudah terkena, selain pengobatan medis, mengonsumsi makanan bergizi seimbang juga sangat membantu pemulihan.