New York, September 2025 – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato penting di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengundang perhatian dunia. Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan siap membuka jalan untuk mengakui Israel, asalkan terlebih dahulu Israel mengakui kemerdekaan Palestina secara penuh.
Seruan untuk Pengakuan Palestina
Prabowo menyampaikan bahwa konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina harus segera menemukan jalan damai. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sejak lama konsisten mendukung hak rakyat Palestina untuk merdeka.
“Sudah saatnya dunia bersatu. Israel harus mengakui Palestina sebagai negara yang sah. Tanpa itu, perdamaian tidak akan pernah tercapai,” tegas Prabowo di hadapan para pemimpin dunia.
Sinyal Baru dari Indonesia
Pernyataan ini menjadi sorotan karena untuk pertama kalinya Indonesia membuka wacana kemungkinan pengakuan terhadap Israel. Prabowo menekankan, pengakuan Indonesia tidak akan datang tanpa syarat, dan syarat utamanya adalah penghormatan Israel atas hak-hak rakyat Palestina.
“Jika Israel mau mengakui Palestina, maka Indonesia juga akan siap mengakui Israel. Itu langkah menuju perdamaian sejati,” ujar Prabowo.
Reaksi Dunia Internasional
Pidato ini mendapat perhatian luas dari delegasi negara-negara PBB. Sebagian menilai sikap Indonesia bisa menjadi “jembatan” baru dalam diplomasi Timur Tengah. Dukungan terhadap solusi dua negara (two-state solution) kembali menguat, dan Indonesia dipandang dapat memainkan peran penting sebagai penengah.
Latar Belakang Sikap Indonesia
Sejak masa Presiden Soekarno, Indonesia tidak pernah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Namun, seiring dinamika global, isu perdamaian Israel–Palestina kembali mendesak untuk segera dituntaskan.
Prabowo ingin agar Indonesia tetap setia pada prinsip kemanusiaan sekaligus membuka ruang diplomasi yang lebih progresif.
Kesimpulan
Pidato Presiden Prabowo Subianto di PBB menandai babak baru diplomasi Indonesia. Dengan menegaskan bahwa pengakuan Indonesia terhadap Israel hanya akan terjadi setelah Israel mengakui Palestina, Prabowo mempertegas posisi Indonesia: mendukung perdamaian yang adil dan setara.
Langkah ini bukan hanya memberi harapan bagi rakyat Palestina, tetapi juga membuka peluang bagi terciptanya hubungan internasional yang lebih stabil di kawasan Timur Tengah.