Src Img : TIMES Indonesia
Di tengah tantangan ketergantungan Indonesia pada impor pangan dan kebutuhan gizi yang belum sepenuhnya terpenuhi, muncul kabar membanggakan dari seorang ilmuwan asal Malang, Prof. Herry S. Utomo. Beliau berhasil mengembangkan terobosan dunia: Cahokia Rice, beras pertama di dunia dengan kandungan protein tinggi.
Prof. Herry adalah lulusan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang kini menjadi profesor tetap di Louisiana State University (LSU), Amerika Serikat. Inovasinya ini bukan sekadar beras biasa. Cahokia Rice diciptakan melalui proses pemuliaan alami dan seleksi ketat dari jutaan butir padi, hingga akhirnya dipatenkan dan diluncurkan di pasar Amerika.
Baca Juga : Together for Palestine: Konser Amal di London Hadirkan Damon Albarn dan Sederet Musisi Top
Beras ini tumbuh cepat, tahan penyakit, dan mampu menghasilkan panen hingga 7,5 ton per hektare. Lebih istimewa lagi, kandungan proteinnya setara dengan 550 kilogram daging atau 4.500 liter susu per hektare. Potensi ini dinilai mampu menjadi solusi besar bagi masalah gizi, termasuk stunting.
Menurut perhitungan, jika hanya 10% sawah di Indonesia menanam Cahokia Rice, negara ini bisa mendapatkan tambahan satu juta ton protein setiap tahun. Jumlah itu cukup untuk memberikan dampak signifikan dalam mengatasi kekurangan gizi di skala nasional.
Prof. Herry berpesan, "Jangan menunggu peluang datang, ciptakan sendiri peluang itu. Dan saat berhasil, kembalilah untuk membangun negeri."