Sejarah

Profil Rahmah El Yunusiyyah, Tokoh Perempuan Minangkabau yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Siti Selpia
10 November 2025
1 menit membaca
Profil Rahmah El Yunusiyyah, Tokoh Perempuan Minangkabau yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Bagikan:

Rahmah El Yunusiyyah adalah salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sejarah pendidikan Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan perempuan dan pendiri Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang—lembaga pendidikan wanita pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Dengan dedikasi besar terhadap pendidikan dan pemberdayaan perempuan, Rahmah akhirnya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, sebagai bentuk penghargaan atas seluruh kontribusinya bagi bangsa.

Biografi Singkat Rahmah El Yunusiyyah

  • Nama Lengkap: Rahmah El Yunusiyyah

  • Lahir: 29 Oktober 1900, Padang Panjang, Sumatera Barat

  • Wafat: 26 Februari 1969

  • Asal: Keluarga Minangkabau yang religius dan terpandang

  • Karya besar: Pendiri Diniyah Putri, sekolah modern khusus perempuan pertama di Indonesia

Sejak kecil, Rahmah tumbuh dalam lingkungan keluarga ulama dan pedagang. Ia dikenal memiliki kecerdasan tinggi, semangat belajar besar, dan dorongan kuat untuk memajukan kaum perempuan melalui pendidikan.

Perjuangan dalam Dunia Pendidikan

1. Mendirikan Diniyah Putri – Sekolah Perempuan Pertama di Indonesia

Pada tahun 1923, Rahmah mendirikan Diniyah Putri Padang Panjang, sebuah sekolah modern khusus perempuan yang berbeda dari model pendidikan kolonial saat itu.

Diniyah Putri menjadi pionir pendidikan perempuan berbasis:

  • Ilmu keislaman

  • Pengetahuan umum (matematika, sejarah, sains)

  • Keterampilan hidup (kerajinan, kepemimpinan, kesehatan)

Sekolah ini memberikan ruang bagi perempuan untuk mandiri, berilmu, dan berdaya.

2. Memajukan Kesetaraan Pendidikan Perempuan

Rahmah percaya bahwa perempuan harus memiliki akses pendidikan yang sama dengan laki-laki. Baginya, perempuan berpendidikan akan melahirkan generasi cerdas dan mampu memperbaiki masyarakat.

Ia menolak pandangan sempit bahwa perempuan hanya mengurus rumah, dan justru mendorong murid-muridnya untuk:

  • Menjadi guru

  • Menjadi pemimpin masyarakat

  • Mengabdi di berbagai bidang sosial

3. Pengakuan Internasional: Ulama Al-Azhar Memberi Gelar “Syaikhah”

Pada era 1950-an, Rahmah mengunjungi Mesir dan memperkenalkan model pendidikan Diniyah Putri kepada Universitas Al-Azhar. Terpesona dengan inovasi pendidikannya, Al-Azhar memberikan Rahmah gelar “Syaikhah”, sebuah kehormatan tinggi yang sangat jarang diberikan kepada perempuan.

Dari pertemuan ini, Al-Azhar kemudian mendirikan Kulliyat Al-Banat (Fakultas Putri)—mengadaptasi model pendidikan Rahmah.

Artinya, gagasannya bukan hanya menginspirasi Indonesia, tetapi juga pendidikan dunia Islam.

Kontribusi Besar Lainnya

  • Menjadi aktivis sosial dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Minangkabau

  • Memperjuangkan pendidikan agama yang inklusif dan modern

  • Menjadi teladan gerakan perempuan Islam di Nusantara

  • Membina ribuan murid yang kelak berperan besar dalam dunia pendidikan dan dakwah

Penetapan sebagai Pahlawan Nasional

Pemerintah Indonesia menganugerahkan Rahmah El Yunusiyyah sebagai Pahlawan Nasional karena jasanya membangun fondasi pendidikan perempuan Indonesia dan kontribusinya yang diakui dunia.

Kriteria gelar pahlawan yang dipenuhi Rahmah antara lain:

  • Pengabdian luar biasa kepada bangsa

  • Pengaruh besar yang masih relevan hingga kini

  • Jasa yang berdampak pada perubahan sosial dan pendidikan

  • Keteladanan moral sebagai tokoh perempuan Nusantara

Warisan Rahmah El Yunusiyyah: Tetap Hidup Setelah Wafat

Hingga hari ini, Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang masih berdiri kokoh dan menjadi simbol keberhasilan pendidikan perempuan di Indonesia.

Warisan Rahmah terus menginspirasi:

  • Para pendidik

  • Aktivis perempuan

  • Akademisi dunia Islam

  • Generasi muda Minangkabau dan Indonesia

Rahmah El Yunusiyyah dikenang sebagai sosok yang berani, visioner, religius, dan revolusioner, jauh mendahului zamannya.

Kesimpulan

Rahmah El Yunusiyyah bukan hanya tokoh lokal Minangkabau—ia adalah tokoh nasional yang karya dan pemikirannya melampaui batas negara.

Dengan mendirikan sekolah perempuan pertama, memperjuangkan akses pendidikan bagi semua, serta menginspirasi lembaga pendidikan dunia, Rahmah telah menorehkan warisan yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk penghargaan yang sangat layak bagi sosok perempuan luar biasa ini.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.