Sebuah fenomena astronomi menarik kembali mencuri perhatian: para ilmuwan dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan U.S. Naval Observatory memperkirakan bahwa rotasi Bumi akan lebih cepat pada bulan Juli hingga Agustus 2025, menyebabkan tiga hari menjadi yang terpendek dalam setahun.
🚀 Tiga Hari Terpendek
Prediksi menunjukkan penyingkatan panjang hari sebagai berikut:
9 Juli 2025: harinya 1,30 ms lebih pendek dari biasanya
22 Juli 2025: harinya 1,38 ms lebih pendek
5 Agustus 2025: harinya 1,50 ms lebih pendek
Untuk konteks, 1 ms = 0,001 detik—sangat kecil dibandingkan kedipan mata (~100 ms), namun ilmiah begitu signifikan karena memecahkan rekornya sejak 2020
❓ Apa Penyebabnya?
Penyebab percepatan rotasi ini belum sepenuhnya dipahami. Beberapa faktor yang diidentifikasi antara lain:
Posisi Bulan
Pada tanggal-tanggal tersebut, Bulan berada pada jarak maksimum dari ekuator Bumi. Kondisi ini dapat memengaruhi gaya gravitasi dan kecepatan rotasi .Dinamika Bumi Bagian Dalam
Ilmuwan seperti Leonid Zotov dari Universitas Moskow menilai penyebabnya kemungkinan besar berasal dari pergerakan di inti Bumi, karena model atmosfer dan lautan tidak cukup menjelaskannya: “Penyebab percepatan ini tidak dijelaskan… Tidak seorang pun menduga hal ini”.Peristiwa Geofisik & Iklim
Aktivitas seperti gempa besar dan redistribusi massa (misalnya akibat mencairnya es kutub) juga dapat memengaruhi rotasi, walaupun kontribusinya biasanya sangat kecil.
🕒 Implikasi dan Penyesuaian Waktu
Para ahli menjelaskan bahwa meskipun perbedaan ini tidak terasa oleh manusia, efek kalkulasinya penting untuk:
Sistem navigasi satelit (GPS, Galileo, GLONASS)
Sinkronisasi jaringan telekomunikasi & finansial
Pencatatan waktu global (UTC)
Kondisi ini mendorong adanya kemungkinan sekali dalam sejarah, dibuatnya “detik kabisat negatif”—pengurangan satu detik pada tahun 2029—untuk menyesuaikan durasi hari dengan waktu atom
🔬 Tren Rotasi Bumi Terkini
Meski secara umum rotasi Bumi melambat akibat tarikan pasang surut Bulan, dalam lima tahun terakhir (mulai 2020) terlihat tren percepatan. Rekor hari tercatat tercapai pada:
29 Juni 2022: −1,59 ms
5 Juli 2024: −1,66 ms (yang paling ekstrem sejauh ini)
Namun, para peneliti menegaskan tren jangka panjang tetap menuju pelambatan, hanya saja fluktuasi jangka pendek seperti ini menunjukkan dinamika Bumi yang sangat kompleks .
🔍 Kesimpulan
Fenomena percepatan rotasi Bumi pada Juli–Agustus 2025 menandai momentum penting bagi ilmu pengetahuan dan teknologi waktu. Meskipun efeknya hanya beberapa milidetik, implikasinya mencakup skala global—dari sistem satelit hingga pengaturan waktu atom. Ke depan, eksperimen seperti “negative leap second” mungkin dikembangkan untuk menjaga keselarasan antara waktu ilmiah dan rotasi fisik Bumi.