Sejarah

Sejarah Uang Pertama di Dunia dan Asal-Usul Alat Tukar Manusia

Insan Bablast
10 Oktober 2025
1 menit membaca
Sejarah Uang Pertama di Dunia dan Asal-Usul Alat Tukar Manusia
Bagikan:

Sejarah Uang Pertama di Dunia dan Asal-Usul Alat Tukar Manusia

Pendahuluan

Sejak awal peradaban, manusia selalu membutuhkan cara untuk bertukar barang dan jasa. Sebelum munculnya uang seperti yang kita kenal sekarang, manusia menggunakan sistem barter, menukar barang dengan barang lain. Namun, seiring berkembangnya masyarakat dan perdagangan, sistem ini mulai dianggap tidak efisien. Dari sinilah sejarah uang dimulai: sebuah perjalanan panjang dari barter hingga mata uang digital yang kita gunakan hari ini.


Sistem Barter: Awal Pertukaran Ekonomi

Barter adalah sistem pertukaran langsung antara dua pihak tanpa menggunakan uang. Misalnya, seseorang menukar gandum dengan seekor kambing.

Namun sistem ini memiliki banyak kelemahan, antara lain:

  1. Sulit menemukan orang yang memiliki barang yang kita butuhkan sekaligus menginginkan barang yang kita miliki.

  2. Tidak ada standar nilai yang jelas untuk setiap barang.

  3. Beberapa barang sulit disimpan atau dipindahkan.

Dilansir dari sebuah riset sejarah ekonomi, sistem barter digunakan oleh masyarakat awal ketika mereka mulai bercocok tanam dan beternak. Benda seperti biji-bijian, garam, dan kulit binatang kerap dijadikan alat tukar karena mudah ditemukan dan memiliki nilai guna tinggi.


Uang Komoditas: Awal Mula “Nilai” dalam Pertukaran

Untuk mengatasi kelemahan barter, manusia mulai menggunakan barang tertentu yang memiliki nilai intrinsik — disebut uang komoditas.

Beberapa bentuk uang komoditas yang pernah digunakan antara lain:

  • Garam di kawasan Timur Tengah.

  • Kulit hewan dan biji-bijian di Eropa kuno.

  • Logam mulia seperti emas dan perak di berbagai peradaban.

  • Cangkang kerang cowrie di Afrika dan Asia.

Dilansir dari catatan antropologi ekonomi, kerang cowrie bahkan digunakan sebagai alat tukar resmi di beberapa kerajaan Asia Tenggara hingga abad ke-19.


Munculnya Uang Logam: Dari Lydia ke Dunia

Langkah besar dalam sejarah uang terjadi ketika manusia mulai mencetak logam menjadi koin.
Kerajaan Lydia, yang kini termasuk wilayah Turki bagian barat, sering dianggap sebagai tempat lahirnya uang logam pertama di dunia pada abad ke-7 SM. Raja Croesus dari Lydia memperkenalkan sistem koin emas dan perak murni yang menjadi standar nilai baru.

Dilansir dari Britannica, koin pertama ini terbuat dari campuran emas dan perak bernama electrum. Keunggulan utama koin adalah daya tahan dan kemudahan penghitungan nilai, sehingga dengan cepat diadopsi oleh berbagai peradaban lain seperti Yunani, Romawi, India, dan Tiongkok.


Uang Kertas: Solusi dari Koin yang Berat

Ketika perdagangan antarwilayah semakin luas, membawa logam berat menjadi tidak praktis. Maka muncullah uang kertas.
Dilansir dari catatan sejarah Dinasti Song, Tiongkok menjadi negara pertama yang menggunakan uang kertas sekitar abad ke-11 Masehi. Uang ini awalnya berbentuk surat berharga yang disebut Jiaozi, dikeluarkan oleh pemerintah untuk mempermudah transaksi besar.

Sistem uang kertas kemudian menyebar ke Timur Tengah melalui jalur perdagangan, dan akhirnya sampai ke Eropa pada abad ke-13.


Peran dan Fungsi Uang dalam Kehidupan

Agar dapat berfungsi dengan baik, uang harus memenuhi beberapa syarat utama:

  1. Diterima secara umum — semua orang percaya pada nilainya.

  2. Menjadi alat ukur nilai — dapat digunakan untuk menilai berbagai barang dan jasa.

  3. Sebagai alat tukar — mempermudah transaksi tanpa harus barter.

  4. Penyimpan nilai — nilainya stabil dan tahan lama.

Sejak saat itu, uang menjadi simbol kepercayaan bersama. Nilai uang tidak hanya berasal dari bahan fisiknya, tetapi dari keyakinan masyarakat terhadap sistem yang mengaturnya.


Kesimpulan

Perjalanan uang adalah cerminan perkembangan peradaban manusia. Dari barter yang sederhana, ke uang komoditas yang simbolik, hingga uang logam dan kertas yang terukur — semuanya menunjukkan satu hal: manusia selalu mencari cara untuk membuat pertukaran menjadi lebih adil, efisien, dan terpercaya.

Kini, di era digital, uang kembali berevolusi menjadi bentuk non-fisik seperti kartu, dompet digital, dan bahkan mata uang kripto. Namun satu hal tetap sama — nilai uang selalu bergantung pada kepercayaan manusia terhadapnya.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.