Suzuki Bakal Pamer Fronx Bioetanol di Japan Mobility Show 2025
Tokyo – Produsen otomotif asal Jepang, Suzuki Motor Corporation, siap memamerkan inovasi ramah lingkungannya dalam ajang bergengsi Japan Mobility Show (JMS) 2025. Salah satu yang paling ditunggu adalah Suzuki Fronx Bioetanol, mobil crossover terbaru yang dirancang menggunakan bahan bakar alternatif bioetanol, sebagai bagian dari komitmen Suzuki terhadap mobilitas hijau dan keberlanjutan energi.
Fronx Bioetanol: Langkah Nyata Suzuki Menuju Mobil Ramah Lingkungan
Suzuki Fronx Bioetanol merupakan hasil pengembangan dari model Fronx yang sebelumnya diluncurkan di India pada 2023.
Berbeda dari versi bensin konvensional, model terbaru ini diklaim menggunakan bahan bakar bioetanol hingga 85% (E85) yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.
Teknologi ini memungkinkan kendaraan mengurangi emisi karbon hingga 70%, sejalan dengan target global Suzuki untuk mencapai net zero emission pada 2050.
Menurut keterangan resmi Suzuki Jepang, pengembangan Fronx Bioetanol juga melibatkan kolaborasi dengan tim riset Suzuki India yang lebih dulu menguji teknologi serupa pada kendaraan hybrid dan flex-fuel.
Pameran di Japan Mobility Show 2025
Ajang Japan Mobility Show 2025, yang akan digelar di Tokyo Big Sight, menjadi panggung besar bagi Suzuki untuk menunjukkan arah baru industri otomotifnya.
Di booth Suzuki, Fronx Bioetanol akan menjadi pusat perhatian, berdampingan dengan model konsep kendaraan listrik dan hybrid lain seperti:
Suzuki eVX, SUV listrik futuristik dengan jangkauan hingga 550 km,
Wagon R Hybrid Concept, mobil kota hemat energi,
dan motor listrik Burgman Street EV, hasil adaptasi dari motor populer di pasar Asia.
Suzuki menyebut tema mereka di JMS kali ini adalah:
“Driving Towards a Sustainable Future” — Mengemudi Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan.
Bioetanol: Alternatif Energi Masa Depan
Bioetanol merupakan bahan bakar cair yang dihasilkan dari fermentasi tanaman seperti tebu, jagung, dan singkong.
Keunggulan utamanya adalah sifatnya yang dapat diperbarui dan lebih bersih dibanding bensin.
Dengan mengusung Fronx Bioetanol, Suzuki tidak hanya menunjukkan inovasi teknologi, tetapi juga memberikan solusi terhadap tantangan global terkait ketergantungan pada minyak bumi dan perubahan iklim.
Menariknya, Suzuki juga berencana mengembangkan model bioetanol untuk pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang memiliki potensi besar dalam produksi bahan bakar nabati.
Potensi untuk Pasar Indonesia
Indonesia sendiri sedang gencar mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT), termasuk bioetanol dari tebu dan singkong.
Melihat tren ini, Suzuki Indonesia membuka peluang untuk membawa Fronx Bioetanol ke pasar domestik apabila infrastruktur bahan bakar E85 sudah memadai.
“Kami melihat peluang besar di Indonesia, terutama karena sumber bahan bakar nabati melimpah. Jika didukung pemerintah, kami siap menghadirkan kendaraan bioetanol ke Tanah Air,” ujar Shinsuke Takahara, Managing Director Suzuki Asia Region, dalam wawancara pra-acara JMS.
Dukungan Pemerintah Jepang dan Kolaborasi Global
Pemerintah Jepang turut mendorong pabrikan otomotif seperti Suzuki untuk memperluas riset bahan bakar bio.
Melalui program “Green Mobility Initiative”, pemerintah memberikan subsidi bagi produsen yang mengembangkan kendaraan dengan emisi karbon rendah, termasuk bioetanol, hidrogen, dan listrik.
Langkah Suzuki juga diikuti oleh beberapa merek besar lainnya seperti Toyota dan Honda, yang mulai menyiapkan kendaraan dengan teknologi flex-fuel dan hybrid system.
Kesimpulan
Kehadiran Suzuki Fronx Bioetanol di Japan Mobility Show 2025 menjadi simbol perubahan besar dalam dunia otomotif — dari bahan bakar fosil menuju mobilitas berkelanjutan.
Dengan mengandalkan bioetanol, Suzuki berupaya menghadirkan kendaraan yang hemat, bersih, dan relevan dengan tantangan energi masa depan.