Umum

Terjebak Badai Salju di Gunung Everest, 200 Pendaki Tersisa Dievakuasi Sejak Senin

Siti Selpia
7 Oktober 2025
1 menit membaca
Terjebak Badai Salju di Gunung Everest, 200 Pendaki Tersisa Dievakuasi Sejak Senin
Bagikan:

Badai Dahsyat Lumpuhkan Jalur Pendakian Tertinggi Dunia

KATHMANDU – Sebuah badai salju hebat melanda kawasan Gunung Everest sejak akhir pekan lalu, menyebabkan ratusan pendaki dari berbagai negara terjebak di ketinggian ekstrem. Otoritas Nepal melaporkan bahwa sekitar 200 pendaki yang sempat tertahan kini mulai dievakuasi secara bertahap sejak Senin (6/10).

Badai datang secara mendadak dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 100 km/jam, disertai suhu ekstrem yang turun hingga minus 25 derajat Celcius. Kondisi ini membuat komunikasi terputus dan beberapa tenda pendaki rusak parah.

Proses Evakuasi di Tengah Cuaca Ekstrem

Tim penyelamat gabungan dari Nepal Army dan Himalayan Rescue Association telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi menggunakan helikopter dan jalur darat. Namun, operasi penyelamatan terkendala oleh jarak pandang yang terbatas akibat badai tebal.

“Kami memprioritaskan pendaki yang mengalami hipotermia dan cedera. Evakuasi dilakukan dari Camp 2 hingga Base Camp,” ujar juru bicara Badan Pariwisata Nepal.

Hingga Senin malam, lebih dari 150 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara sisanya masih menunggu giliran karena kondisi cuaca belum memungkinkan.

Pendaki Asal Indonesia Termasuk dalam Rombongan

Menurut laporan awal, beberapa pendaki asal Indonesia juga ikut dalam rombongan ekspedisi internasional tersebut. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kathmandu memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia dalam kondisi selamat dan sudah dievakuasi ke pos aman.

“Kami terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat,” kata perwakilan KBRI Nepal dalam keterangannya.

Gunung Everest, Daya Tarik dan Bahaya yang Tak Terpisahkan

Gunung Everest yang terletak di perbatasan Nepal dan Tiongkok merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut. Meski menjadi magnet bagi pendaki ekstrem dari seluruh dunia, Everest juga dikenal berbahaya karena cuaca yang berubah cepat dan risiko longsoran salju.

Setiap tahun, ratusan pendaki mencoba mencapai puncak, namun tidak sedikit yang harus dievakuasi karena faktor cuaca ekstrem, kelelahan, atau kekurangan oksigen di ketinggian.

Kondisi Cuaca Diperkirakan Membaik

BMKG Nepal memperkirakan kondisi cuaca di sekitar Everest akan mulai membaik pada Rabu mendatang, sehingga proses evakuasi lanjutan bisa dilakukan lebih cepat. Pihak berwenang juga meminta agar sementara waktu semua aktivitas pendakian ke Everest ditunda sampai kondisi benar-benar aman.

Kesimpulan

Insiden badai salju di Gunung Everest ini menjadi pengingat bahwa alam tidak bisa diprediksi, bahkan oleh pendaki berpengalaman sekalipun. Berkat kerja cepat tim penyelamat, sebagian besar korban berhasil diselamatkan. Namun, peristiwa ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan manajemen risiko dalam setiap ekspedisi ekstrem.

Gunung Everest tetap menjadi simbol tantangan manusia terhadap alam, namun juga pengingat bahwa keselamatan harus selalu diutamakan dibanding ambisi menaklukkan puncak tertinggi dunia.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.