Korban jiwa akibat rangkaian bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus mengalami peningkatan. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga saat ini sudah 990 orang meninggal dunia, sementara 222 orang masih dalam pencarian.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan bahwa jumlah korban luka meningkat signifikan menjadi 5.400 orang. Bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang wilayah utara Sumatra ini telah berdampak pada 52 kabupaten/kota, menjadikannya salah satu bencana terbesar di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Kerusakan Fasilitas Publik Meluas
Skala kerusakan infrastruktur dan fasilitas sosial juga sangat besar. Berdasarkan data lapangan, bencana ini telah merusak:
1.200 fasilitas umum
219 fasilitas kesehatan
581 sekolah dan fasilitas pendidikan
434 rumah ibadah
290 perkantoran
498 jembatan
800.000 warga di tiga provinsi terdampak dan harus mengungsi
Dari seluruh wilayah yang terdampak, Aceh Timur menjadi daerah dengan jumlah pengungsi terbesar, mencapai 238.000 orang.
Upaya Penanganan Berlanjut
Pemerintah terus melakukan berbagai langkah untuk mempercepat pemulihan. Proses pembersihan material sisa bencana dan pembukaan akses jalan masih berlangsung. Selain itu, bantuan pangan, kesehatan, serta logistik lainnya terus didistribusikan ke berbagai titik pengungsian.
Upaya pemulihan ini diharapkan dapat mempercepat kembalinya aktivitas masyarakat yang terdampak serta mengurangi risiko kesehatan akibat kondisi lingkungan pascabencana.
Pemerintah mengimbau seluruh pihak untuk tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di beberapa wilayah Sumatra.
Semoga seluruh korban dan keluarga yang terdampak diberikan kekuatan, dan wilayah yang rusak dapat segera pulih.