Dalam sejarah dunia medis, nama Vladimir Demikhov mungkin tidak sepopuler tokoh-tokoh besar lain seperti Hippocrates atau Louis Pasteur. Namun, bagi mereka yang menelusuri jejak transplantasi organ, nama Demikhov bagaikan legenda. Ia adalah sosok kontroversial dari Uni Soviet yang melakukan eksperimen radikal—bahkan dianggap “gila” oleh sebagian orang—namun tak bisa disangkal, kontribusinya mengubah wajah dunia kedokteran.
Siapa Vladimir Demikhov?
Vladimir Petrovich Demikhov lahir pada 18 Juli 1916 di Rusia. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan, ahli fisiologi, dan perintis dalam bidang transplantasi organ, terutama transplantasi jantung dan paru-paru. Sejak awal kariernya, Demikhov sudah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap bagaimana organ-organ dapat dipindahkan dan tetap berfungsi di tubuh makhluk hidup lain.
Yang membuat Demikhov menjadi sosok yang fenomenal adalah eksperimen transplantasi kepala anjing yang ia lakukan pada 1950-an. Ia menciptakan anjing berkepala dua dengan cara mencangkokkan kepala dan bagian atas tubuh seekor anak anjing ke tubuh anjing dewasa. Hasilnya? Kedua kepala hidup, minum, dan merespons rangsangan, meskipun hanya bertahan selama beberapa hari.
Eksperimen ini memicu kehebohan besar. Banyak yang menganggap Demikhov tidak etis, bahkan menyamakannya dengan ilmuwan “gila”. Namun, di balik kontroversinya, eksperimen ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang sistem vaskular dan penolakan organ—yang menjadi dasar penting dalam transplantasi modern.

Meski banyak dicemooh di masa hidupnya, hasil karya Demikhov justru menjadi fondasi bagi kemajuan medis saat ini. Ia adalah orang pertama yang berhasil melakukan transplantasi jantung dan paru-paru secara eksperimental. Teknik-teknik yang ia kembangkan menjadi inspirasi bagi dokter-dokter bedah terkenal seperti Christiaan Barnard, yang pada tahun 1967 melakukan transplantasi jantung manusia pertama yang berhasil.
Tanpa Demikhov, transplantasi organ seperti yang kita kenal sekarang mungkin tidak akan berkembang secepat ini.
Demikhov wafat pada tahun 1998 dalam ketenangan, setelah lama menghilang dari sorotan internasional. Kini, ia dikenang bukan lagi sebagai ilmuwan eksentrik, tapi sebagai pionir yang berani melampaui batas ilmu pengetahuan. Banyak universitas dan pusat riset medis dunia yang menyebutkan namanya dalam sejarah panjang perkembangan transplantasi.
Vladimir Demikhov bukan hanya ilmuwan—ia adalah pelopor. Lewat eksperimen-eksperimen yang penuh kontroversi, ia berhasil menggerakkan roda inovasi medis menuju era transplantasi organ. Dunia mungkin tidak siap menerima ide-idenya saat itu, namun kini kita tahu: ia jauh melampaui zamannya.