Billie Eilish – Chihiro: Lagu Galau yang Relevan untuk Quarter Life Crisis

Billie Eilish kembali merilis karya terbarunya berjudul “Chihiro”, yang menjadi bagian dari album Hit Me Hard and Soft (2025). Lagu ini cepat menarik perhatian global karena nuansa emosionalnya yang kuat, terutama bagi pendengar usia muda yang sedang berada di fase quarter life crisis.

Lirik Tenang, Tapi Menggugah

Lirik-lirik dalam “Chihiro” menggambarkan perasaan ragu dan ketidakpastian dalam hubungan, namun juga bisa dimaknai lebih luas—sebagai simbol kegelisahan hidup yang umum dirasakan di usia 20-an.

“I don’t know if I should go, you don’t know if you should stay...”

Potongan lirik ini sederhana, namun menggambarkan konflik batin yang cukup dalam—baik dalam konteks relasi maupun pencarian arah hidup.

Baca juga : Bosen Jomblo? Coba Pacaran Virtual Bareng AI, Seru Banget Buat Ngisi Waktu!

Nuansa Musik yang Reflektif

Secara musikal, “Chihiro” disusun dengan pendekatan minimalis dan atmosferik. Vokal Billie yang lembut berpadu dengan beat yang pelan menciptakan suasana yang tenang namun penuh kesan. Lagu ini cocok untuk momen-momen reflektif, tanpa harus terdengar murung.

Baca juga : Curhat dengan AI untuk Kesehatan Mental ? Emang Boleh ?

Dekat dengan Realitas Anak Muda

Bagi banyak pendengar muda, terutama di Indonesia, lagu ini terasa dekat. Di tengah tekanan hidup modern, tuntutan sosial, dan pencarian jati diri, “Chihiro” menjadi cerminan yang relevan dan jujur terhadap kondisi emosional yang sering kali sulit diungkapkan.

Baca juga : Demam Ilustrasi Ghibli Melanda ChatGPT: GPU Panas, Fitur Gambar Dibatasi Sementara

Representasi Proses Pendewasaan

“Chihiro” bukan hanya lagu galau biasa. Ia merepresentasikan sisi emosional yang nyata dari proses pendewasaan. Billie Eilish berhasil menyampaikan kegelisahan tanpa dramatisasi berlebihan—menjadikan lagu ini salah satu karya yang paling relevan untuk pendengar muda masa kini.