Src Img : CNA
Gelombang protes besar yang melibatkan generasi muda, khususnya Gen Z, melanda Nepal dan berakhir dengan kericuhan. Aksi massa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan ketika aparat keamanan menembakkan gas air mata serta peluru karet untuk membubarkan kerumunan.
Menurut laporan, sedikitnya 19 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden tersebut. Ribuan demonstran turun ke jalan, menyuarakan aspirasi mereka terkait kondisi sosial dan ekonomi yang dianggap tidak berpihak pada generasi muda.
Foto-foto yang beredar menunjukkan barisan panjang demonstran memenuhi jalanan ibu kota Kathmandu, serta bentrokan langsung antara polisi dan massa. Aparat keamanan menggunakan peralatan anti huru-hara, sementara sebagian demonstran terlihat melemparkan benda ke arah polisi.
Baca Juga : Tragedi Majelis Taklim Ambruk di Bogor: 4 Tewas dan Ratusan Luka saat Maulid Nabi
Peristiwa ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat di kalangan anak muda Nepal. Mereka merasa terhimpit oleh sulitnya lapangan pekerjaan, biaya hidup yang terus naik, serta kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak rakyat kecil.
Hingga kini, situasi di beberapa wilayah masih belum kondusif. Pihak berwenang meminta masyarakat untuk tetap tenang, sementara organisasi hak asasi manusia mendesak agar aparat menahan diri dalam menangani aksi protes.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa suara generasi muda semakin kuat dan tidak bisa diabaikan, terutama dalam menentukan arah masa depan suatu bangsa.