Review Superman (2025): Harapan Baru DC Universe Dimulai
James Gunn Mengambil Langkah yang Berani
Film Superman (2025) arahan James Gunn resmi membuka lembaran baru DC Universe (DCU) sejak 9 Juli lalu. Alih-alih mengulang kisah asal-usul, Gunn menampilkan Superman yang sudah tiga tahun menjadi pahlawan global — versi yang lebih cerah, optimistis, dan penuh empati, berbeda total dari pendekatan gelap ala Zack Snyder.

Plot: Superman dalam Ujian Terberat
Cerita dibuka dengan Superman babak belur di Antartika, diselamatkan oleh anjing supernya, Krypto. Di Metropolis, ia melawan Hammer of Borovia sebelum Lex Luthor melancarkan rencana jahat besar-besaran. Dibantu Engineer dan Ultraman (kloning Superman), Luthor mencuri pesan pribadi dari orang tua kandung Superman dan memanipulasinya untuk merusak reputasinya.
Superman lalu ditahan di dimensi rahasia buatan Luthor. Dengan bantuan Lois Lane, Jimmy Olsen, dan pengkhianatan dari asisten Luthor, mereka mengungkap konspirasi di balik konflik Borovia. Pertempuran klimaks terjadi saat Superman, dibantu Justice Gang, menghentikan lubang hitam yang mengancam Metropolis dan menggagalkan rencana Luthor.
Film diakhiri dengan momen menyentuh: Superman kembali ke Fortress of Solitude, menonton kenangan masa kecilnya, menegaskan sisi manusiawinya yang rapuh dan penuh cinta.
Baca juga : Gaya Hidup “Digital Minimalism” Kembali Populer di Kalangan Gen Z
Penceritaan: Hangat dan Manusiawi
James Gunn memilih untuk langsung masuk ke konflik besar, membagi cerita ke dalam tiga babak emosional. Dialog penuh nuansa, tidak hanya fungsional, tapi menyentuh dan membumi. Film ini mengangkat nilai keluarga, empati, dan tanggung jawab tanpa terjebak dalam klise superhero.
Baca juga : First Look! Serial Harry Potter Versi HBO Siap Rilis Tahun 2027, Pemeran Baru Resmi Diperkenalkan!
Penyutradaraan: Superman yang “Manusia”
Gaya Gunn terasa seperti surat cinta pada Superman. Ia menunjukkan bahwa Clark Kent adalah manusia biasa dengan rasa takut, cinta, dan keraguan — bukan dewa penyelamat yang dingin. Gunn juga terinspirasi dari komik-komik legendaris seperti All-Star Superman dan Birthright, mengangkat kembali esensi Superman sebagai lambang harapan.
Baca juga : Rocks D. Xebec Adalah Ayah Blackbeard? Inilah Fakta Mengejutkan dari One Piece 1154
Akting: Karakter yang Hidup dan Autentik
David Corenswet memerankan dualisme Clark Kent dan Superman dengan sangat apik. Ia tidak hanya gagah, tapi juga hangat dan rapuh.
Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane tampil cerdas, tangguh, dan setara — bukan sekadar pasangan romantis.
Nicholas Hoult memberi napas baru pada Lex Luthor, sebagai musuh karismatik yang sadis dan manipulatif.
Karakter pendukung seperti Mister Terrific, Hawkgirl, Green Lantern, dan Metamorpho menambah kedalaman dunia DCU baru tanpa mengganggu fokus utama.
Baca juga : Upin & Ipin Universe: Game Open‑World Triple‑A dari Malaysia
Visual dan Musik: Cerah, Dinamis, Emosional
Henry Braham menghadirkan sinematografi penuh warna, jauh dari nuansa kelam DC sebelumnya. Adegan aksi terasa nyata berkat kombinasi CGI dan efek praktikal. Musik dari John Murphy dan David Fleming juga mencampur tema klasik John Williams dengan aransemen baru yang emosional dan heroik.
Baca juga : Ironheart: Serial Marvel yang Tak Pernah Diinginkan
Perbandingan dengan Man of Steel (2013)
Jika Man of Steel versi Zack Snyder gelap dan berat, Superman (2025) tampil sebagai antitesisnya: hangat, penuh warna, dan menyuarakan kebaikan. Superman versi Gunn kembali ke akar sebagai simbol harapan dan kebaikan universal, tanpa melupakan dilema batin dan isu moral kontemporer.
Baca juga : AI Sudah Membuat Film Sendiri: Era Baru dalam Industri Perfilman
Kesimpulan
Superman (2025) bukan sekadar film reboot — ini adalah peneguhan ulang jati diri Superman di era modern. James Gunn meramu kisah pahlawan super yang bukan hanya kuat, tapi juga sangat manusia. Sebuah permulaan gemilang bagi DC Universe baru: penuh harapan, nilai, dan kemanusiaan.
Durasi 2 jam 5 menit ini akan membuat penonton bukan hanya menyaksikan Superman terbang — tapi juga ikut merasakan kenapa harapan itu penting.
Baca juga : Resident Evil 9 Requiem: Teori Terbaru Sejauh Ini