Bogor, Bablast - Pedia Certified Public Accountant (CPA) merupakan salah satu gelar profesional tertinggi di bidang akuntansi. Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa seseorang memiliki keahlian, integritas, dan kompetensi tinggi dalam menyusun serta menilai laporan keuangan sesuai standar global.
Tidak hanya memperkuat posisi seorang akuntan di dunia profesional, CPA juga membuka peluang karier yang lebih luas, mulai dari sektor privat hingga lembaga internasional. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan CPA dan bagaimana langkah-langkah untuk mendapatkannya?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Marketing Mix: Kenapa 4P Berubah Jadi 7P?
Apa Itu CPA?
CPA atau Certified Public Accountant adalah sertifikasi resmi di bidang akuntansi yang hanya diberikan kepada individu yang telah memenuhi standar pendidikan, pengalaman kerja, serta lulus serangkaian ujian kompetensi.
Dengan gelar CPA, seorang akuntan tidak hanya bertugas mencatat laporan keuangan. Mereka juga berperan penting dalam memberikan analisis keuangan, strategi pajak, hingga memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Mengacu pada data dari U.S. Bureau of Labor Statistics (BLS), berikut beberapa tanggung jawab seorang CPA:
Menilai sistem dan operasi keuangan
Meninjau dan menyusun laporan keuangan
Memberikan saran pengelolaan pajak
Mewakili organisasi dalam urusan pajak
Memberi masukan terkait manajemen risiko dan efisiensi sistem
Dengan cakupan tanggung jawab yang luas dan krusial, wajar jika CPA dianggap sebagai pilar utama dalam struktur keuangan sebuah organisasi.
Baca Juga: Facebook Hapus Grup Secara Massal Karena Kesalahan Moderasi AI? Ini Penjelasannya
Syarat Mendapatkan Sertifikasi CPA
Bagi Anda yang tertarik meraih gelar CPA, berikut adalah beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi di Indonesia:
Registrasi di situs resmi IAPI: Calon peserta harus membuat akun di https://member.iapi.or.id/login
Anggota IAPI: Hanya anggota resmi dari Institut Akuntan Publik Indonesia yang bisa mengikuti program CPA.
Pendidikan: Minimal lulusan D4/S1 dari jurusan yang relevan (akuntansi, manajemen, perpajakan, dll).
Pengalaman kerja: Setidaknya tiga tahun di bidang akuntansi, keuangan, atau pajak, baik di KAP maupun institusi pendidikan/perusahaan.
Mengunggah dokumen: Termasuk dokumen pribadi dan kelengkapan administratif.
Mengikuti Ujian Profesi Akuntan Publik (UPAP)
Pendaftaran dan proses evaluasi ini dilakukan sepenuhnya secara online melalui platform resmi IAPI.
Ujian Profesi Akuntan Publik (UPAP)
Untuk bisa menyandang gelar CPA, peserta harus lulus dua tingkatan ujian, yaitu tingkat dasar dan tingkat profesional. Prosesnya harus selesai dalam kurun waktu dua tahun sejak ujian pertama.
1. Tingkatan Dasar
Peserta akan menghadapi beberapa mata ujian seperti:
Akuntansi Dasar & Pelaporan Keuangan
Audit & Asuransi
Pengantar Ekonomi, Manajemen, Hukum Bisnis
Sistem Informasi dan Akuntansi Biaya
Jika lulus, peserta berhak atas gelar Associate CPA (A-CPA) sebagai pengakuan atas kompetensi dasar mereka.
2. Tingkatan Profesional
Tahapan ini lebih menantang, mencakup:
Audit lanjutan, Etika & Asuransi
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Lanjutan
Strategi Bisnis & Perpajakan
Manajemen Risiko & Pengendalian Internal
Setelah menyelesaikan semua ujian, peserta akan mendapatkan sertifikat CPA dan bisa mengajukan lisensi resmi sebagai akuntan publik tersertifikasi.
Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Marketing Mix: Kenapa 4P Berubah Jadi 7P?
Mengapa CPA Itu Penting?
Meraih gelar CPA bukan hanya sekadar pencapaian akademis, tapi juga investasi jangka panjang untuk pengembangan karier. Dengan menyandang gelar ini, Anda akan memiliki:
Kredibilitas profesional yang lebih tinggi
Peluang gaji yang lebih baik
Akses ke posisi strategis di berbagai organisasi
Jaringan profesional yang lebih luas
Bagi perusahaan, kehadiran CPA akan meningkatkan kepercayaan dari regulator, investor, hingga publik terhadap laporan keuangan yang disusun. Tidak hanya itu, keberadaan CPA juga menunjukkan bahwa perusahaan serius dalam mengelola keuangan dengan standar terbaik.
Sebagai tambahan, manfaat CPA akan semakin maksimal jika didukung oleh software akuntansi yang andal. Menggunakan sistem otomatis dan terintegrasi akan membantu Anda fokus pada analisis strategis, bukan hanya pekerjaan administratif.